Jual Boiler Bahan Bakar Cangkang Sawit

Jual Boiler Bahan Bakar Cangkang Sawit

 Boiler Bahan Bakar Cangkang Sawit

Jual Boiler bahan bakar cangkang sawit
Jual Boiler bahan bakar cangkang sawit

Indonesia pernah menjadi anggota organisasi dunia pengekspor minyak (OPEC), namun tepatnya pada 9 September 2008 Indonesia resmi mengundurkan diri dari keanggotaan OPEC. Kita saat ini sudah menjadi negara pengimpor neto minyak. Produksi minyak kita tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri. Sumur-sumur di ladang minyak kita banyak yang mengering. Padahal 20 tahun ke depan, diperkirakan kebutuhan energi kita 4 kali lipat kebutuhan energi saat ini.

Sumber energi kita seperti minyak bumi, gas dan batubara jika digali terus bukan tidak mungkin suatu saat akan habis juga, padahal jumlahnya juga terbatas. Lalu mampukah Indonesia terhindar dari krisis energi di masa depan? Sejatinya Indonesia bukan hanya sekedar terhindar dari krisis energi, tetapi Indonesia akan memiliki ketahanan energi yang kuat. Caranya adalah kita harus memaksimalkan potensi sumber daya energi alternatif atau yang biasa disebut diversifikasi energi.

Pertamina sebagai badan usaha yang diberi wewenang dalam hal pengadaan BBM nasional terpaksa juga harus melakukan impor agar kebutuhan nasional tercukupi. Pemerintah setiap tahun menghabiskan hampir 6 juta kiloliter sunlight based untuk energi listrik nasional! Sebagai catatan, subsidi pemerintah yang dialokasikan untuk kebutuhan energi listrik tahun 2012 adalah sebesar Rp 94, 6 triliun. Haruskah uang kita habiskan hanya untuk impor dan subsidi saja? Alangkah lebih bijaksana bila dana tersebut

Boiler Bahan Bakar Cangkang Sawit

lebih baik kita alokasikan pada peningkatan infastruktur dan peningkatan sumber daya manusia.

Lalu bagaimana cangkang sawit bisa menjadi sumber energi alternatif yang withering potensial sebagai pengganti BBM?

Berbicara mengenai cangkang sawit, mungkin tidak banyak dari kita yang tahu bagaimana dan apa itu cangkang sawit. Melihat secara langsung pohon kelapa sawit play on words mungkin juga belum pernah. Saat ini semua pulau besar Indonesia, dari Sumatera hingga Papua, penuh dengan perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit saat memang menjadi primadona karena nilai ekonominya yang sangat tinggi. Di Sumatera sendiri, hamparan perkebunan kelapa sawit sangat mudah ditemui, mulai dari provinsi Lampung hingga Nanggroe Aceh Darussalam.

Tandan Kelapa Sawit Bermutu (dok.pribadi)

Hasil perkebunan kelapa sawit adalah buah sawit yang termaktup dalam tandan-tandan atau biasa yang dikenal dengan istilah TBS (tandan buah segar). Kulit buah kelapa sawit (eksoskrap) yang sudah siap panen berwarna merah hati dengan sedikit kuning dan tampak berkilat. Bagian tengah buah sawit (mesoskrap) terdiri dari serabut atau biasa disebut fiber berwarna jingga. Sangat mirip dengan sabut buah kelapa.

Pada bagian tengah terhadap cangkang keras (endoskrap) berwarna hitam bertekstur. Di bagian dalam cangkang itu terdapat daging buah atau inti sawit (bit) berwarna putih. Daging buah sawit itulah yang akan diolah menjadi minyak sawit atau yang biasa disebut dengan palm raw petroleum (CPO). CPO tersebut akan diproses kembali menjadi minyak goreng. Berapa produk olahan turunan dari CPO adalah sabun, margarin, lilin, kosmetika, sampai produk farmasi.

Pada pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS), ada beberapa tahapan yang harus dilalui agar kelapa sawit bisa menghasilkan CPO. Salah satunya adalah compositions pemisahkan inti dari cangkang. Rata-rata sebuah pabrik pengolah kelapa sawit (PKS) mempunyai kapasitas olahan 30-50 ton kelapa sawit per stick. Sedangkan limbah yang dihasilkan bisa mencapai 2 kali lipatnya. Limbah pengolahan kelapa sawit itu berupa cangkang dan serabut (fiber). Bisa kita bayangkan berapa ton cangkang sawit yang bisa dihasilkan oleh 1 PKS saja dalam sebulan.

Jika kita mengunjungi pabrik pengolahan sawit maka akan mudah dijumpai berton-ton gundukan cangkang sawit disekitar areal PKS. Walau sudah menjadi limbah bukan berarti akan dibuang begitu saja. Limbah cangkang sawit akan digunakan kembali sebagai bahan bakar pada tungku evaporator. Heater sendiri merupakan bagian terpenting pada pabrik pengolahan kelapa sawit.

Selain digunakan untuk expositions ‘perebusan’ kelapa sawit, evaporator juga menghasilkan uap panas (steam) yang akan dikonversi menjadi energi penggerak turbin-turbin. Termasuk turbin penggerak untuk menghasilkan energi listrik. Makanya pabrik-pabrik yang berada jauh di pedalaman tetap mempunyai pasokan listrik yang bersumber dari kettle tadi.

Kebutuhan cangkang sawit sebagai bahan bakar pada PKS sendiri biasanya excess. Maka kelebihan cangkang ini akan dijual. Saat ini harga cangkang sawit dipasaran berkisar antara Rp.300,- sampai Rp.500,-/kilo (bukan harga yang dijual langsung oleh PKS). Besarnya harga cangkang juga ditentukan oleh kualitas (basah/kering) dan jarak lokasi cangkang sawit itu berasal. Bagaimanapun harga cangkang sawit Jauh lebih murah dibanding harga sun based saat ini.

Bahkan jauh lebih murah juga bila dibandingkan dengan batubara misalnya. Di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 sampai 3, puluhan truk pengangkut cangkang sawit sampai harus antri untuk bongkar muat di pabrik-pabrik yang memanfaatkan cangkang sawit sebagai sumber energi untuk evaporator mereka.

Sebagai informasi, pada pertengahan tahun lalu menteri ESDM Jero Wacik meresmikan 2 buah PLTU milik swasta di kawasan Industri Medan 3. Pembangkit listrik tersebut memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar, bukan menggunakan BBM (sunlight based) layaknya pembangkit listrik yang lain. Istimewanya adalah bahan bakar utama PLTU tersebut adalah cangkang sawit. PLTU tersebut ternyata menghasilkan daya listrik yang lebih (overabundance control) dari kebutuhan pabrik dan kawasan industri, sehingga bisa dibeli oleh PLN untuk kembali disalurkan kepada masyarakat.

Jadi sebenarnya agak ironi, Sumatera yang notabene produsen CPO terbesar di Indonesia harus mengalami krisis pasokan energi listrik. Bukankah ketersediaan cangkang sawit begitu berlimpah dan dapat diperoleh dengan harga ekonomis? Sungguh sumber energi alternatif yang sangat potensial untuk dimanfaatkan tanpa harus menggerus cadangan sumber energi bahan bakar fosil kita yang sebenarnya sudah kian menipis itu.

Faktor lain yang menguntungkan adalah cangkang sawit termasuk dalam katagori dapat diperbaharui (inexhaustible) sehingga menjamin ketersediaan energi secara berkesinambungan (feasible).

Pemerintah harus mengambil langkah serius dalam hal ini. Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan BUMN terkait harus ikut mendorong berdirinya lebih banyak pembangkit listrik berbasis biomassa di Indonesia. Tidak masalah jika harus menggandeng pihak swasta atau financial specialist asing misalnya. Berikan kemudahan dan juga jolt bagi financial specialist untuk mendirikan pembangkit listrik biomassa di Indonesia. Memang diperlukan biaya yang besar untuk mendirikan sebuah PLTU berbasis biomassa, namun manfaat yang akan kita peroleh sekarang dan di masa yang akan datang sungguh luar biasa nilainya.

Andai Sumatera dan Kalimantan yang saat ini mempunyai jutaan hektar perkebunan kelapa sawit itu, masing-masing memiliki 20 saja pembangkit listrik berbahan bakar cangkang sawit, berapa juta kiloliter BBM dan devisa negara yang akan dihemat? Berapa trilyun rupiah subsidi pemerintah yang bisa dipangkas? Belum lagi jika Sulawesi dan Papua melakukan hal yang sama.

Tercukupnya kebutuhan energi listrik bagi seluruh masyarakat akan meningkatkan produktivitas yang tentu akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara merata. Satu hal yang terpenting adalah, bahwa kekayaan alam yang ada saat ini akan tetap bisa dinikmati juga oleh anak cucu kita kelak. Bahkan 20-30 tahun kedepan, ketika banyak negara di dunia ini dilanda krisis energi, Indonesia malah mengalami surplus energi.

Semua itu bukan sekedar mimpi kosong belaka jika kita mau melakukan diversifikasi energi mulai dari sekarang. Salah satunya adalah mengurangi ketergantungan terhadap BBM dengan memanfaatkan potensi besar cangkang sawit sebagai sumber energi alternatif.

Manual Book Thermal Oil heater dan Kelebihannya

Manual Book Thermal Oil heater dan Kelebihannya

Manual Book Thermal Oil heater dan Kelebihannya

Bab 1               PENGERTIAN THERMAL OIL HEATER

Bab 2               PENGOPRASIAN DAN PEMELIHARAAN

Bab 3               PROSEDUR KESELAMATAN SAAT PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

Bab 4               PENCEGAHAN KEBAKARAN, PEMADAMAN KEBAKARAN DAN PERALATANNYA

LAMPIRAN 

Instrument part user manual

KATA PENGANTAR 

THERMAL OILHEATER AMP
THERMAL OILHEATER AMP

Alhamdulillaah, dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wata’aalaa, instruction manual ini telah disusun guna memudahkan pengguna unit Thermal Oil Heater (TOH) PT Indira Dwi Mitra.

Kami berharap instruction manual book ini bisa menjadi pedoman bagi customer, terutama Operator yang akan menjalankan unit TOH ini. Pada setiap bab dijelaskan mengenai penjelasan- penjelasan unit, cara pengoprasian, pemeliharaan prosedur keselamatan dan lain-lain.

Besar harapan kami, Operator dapat menjalankan tugasnya sesuai prosedur keselamatan, karena “keselamatan kerja” harus menjadi prioritas untuk mencapai target yang diharapkan dari unit TOH.

Semoga bermanfaat.

BAB 1

PENGERTIAN THERMAL OIL HEATER

 UMUM 

  1. Thermal Oil Heater adalah jenis mesin transfer pemanas dengan mengunakan Thermal Oil Fluid (Oli mineral) sebagai media penghantar panas dan dapat bekerja sampai temperatur 320 °C atau lebih, sesuai spesifikasi Oli nya. Berbeda dengan steam yang mencapai tekanan 70 bar untuk pemakaian temperatur 285 °C, Thermal Oil Heater bekerja hanya pada tekanan pompa sirkulasinya saja sehingga lebih aman dan alat-alat yang membutuhkan pemanasan tidak perlu dirancang dengan konstruksi yang
  2. Umur kerja Thermal Oil Fluid (pada system TOH yang baik) umumnya lebih dari 5 tahun dan tidak diperlukan penambahan selama tidak ada kebocoran pada pipa-pipa atau peralatan pemanas, dan tidak memerlukan pembersihan karena bagian dalam coil pemanas tidak berkerak seperti pada Steam

KEUNGGULAN THERMAL OIL HEATER DIBANDINGKAN BOILER STEAM 

  1. Beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan kenapa harus memilih thermal oil
  1. Bekerja pada temperatur tinggi dengan tekanan rendah
  1. Temperatur control yang presisi
  1. Tidak memerlukan perawatan Oli
  1. Tidak ada heat losses dari condensate dan blowdown seperti pada steam boiler
  1. Tidak ada korosi pada bagian dalam pipa TOH
  1. Biaya pemeliharaan rendah
  1. Operasional Full Automatic dan mudah sehingga tidak memerlukan operator khusus

DESAIN 

  1. Thermal Oil bisa disuplai dalam konstruksi Vertikal guna menghemat ruangan dan efisien karena mempergunakan Integrated Beberapa jenis burner di desain bisa menggunakan udara panas dengan menggunakan “Air Pre Heater”, yaitu dengan memanfaatkan gas buang sisa pembakaran sehingga pembakaran bahan bakar (cair) lebih sempurna. Atau Thermal Oil di desain Horizontal, tergantung kebutuhan pengguna.

“Heating Coil” terbuat dari Seamless Boiler Tube yang dirol secara continuous. Setiap sambungan las dikerjakan dengan teliti, dan “Pressure Test” dengan media gas sampai 1,5 kali tekanan operasi. Oli mengalir didalam coil dengan kecepatan tertentu untuk menghindarkan overheating, yang dapat mengakibatkan kerusakan Oli akibat terbentuknya arang.

  1. Gas panas hasil pembakaran memanaskan aliran thermal oil diruang bakar sebagai panas radiasi dan selanjutnya memanaskan oil di coil konveksi melalui sela-sela antar coil dengan kecepatan yang tertentu dalam 3 pass dengan arah berlawanan dengan arah aliran thermal Turbulensi yang dihasilkan oleh gas selama melewati coil menghasilkan meningkatnya effisiensi Heater dan efek pembersihan coil dari jelaga yang mungkin menempel pada bagian luar coil.

INSTRUMENT THERMAL OIL 

  1. Setiap unit dilengkapi dengan aksesoris, termasuk didalamnya adalah:
  1. Heating Coil/unit TOH lengkap dengan cover
  1. Circulation Pump
  1. Expansion Tank
  1. Collecting Tank
  2. Valve-Valve
  3. Strainer
  1. Differential Pressure Switch atau Pressure Gauge with Switch
  1. Control Panel

“PERHATIAN” 

  1. Thermal oil heater bisa saja menjadi penyebab kecelakaan serius dan hal itu pernah terjadi. Maka pengguna mesin ini harus menjalankannya sesuai procedure. Operator yang menjalankan harus sudah mengikuti pelatihan operator TOH dan mengikuti petunjuk pengoprasian sesuai user manual yang telah diberikan oleh pembuat

PENJELASAN SISTEM

  1. Thermal oil heater adalah mesin penghasil panas dengan media Oli yang dipanaskan dalam pipa coil. Umumnya thermal oil memiliki instrument yang terdiri dari burner/mesin pembakar bahan bakar, pompa sirkulasi, tangki ekspansi, tangki penyimpanan oli, pipa-pipa dan panel kontrol.
  2. Coil TOH di desain berbentuk spiral, dipanaskan oleh burner berbahan bakar gas, solar/light oil, heavy oil/residu atau bahan bakar lain yang bertujuan untuk menaikan suhu Oli itu
  3. Oli yang telah bersirkulasi dipanaskan sampai temperatur 300 0C atau sesuai kebutuhan. Oli dipanaskan dalam pipa coil, kemudian ditransfer ke peralatan lain yang membutuhkan panas tersebut. Setela panas diambil/diserap, maka oli dikembalikan ke heater dengan dorongan pompa
  4. Expansion tank diperlukan dalam system untuk mengantisipasi peluapan ketika oli Tangki penyimpanan oli (collecting tank) juga dirangkaian dalam system untuk tempat penyimpanan oli, ketika keadaan darurat atau ketika dilakukan pemeliharaan.

KETENTUAN OLI YANG DISARANKAN 

  1. Persyaratan utama Oli untuk transfer panas yang ideal adalah:
  2. Titik didih tinggi
  1. Stabilitas panas yang baik
  2. Titik beku rendah
  3. Sifat perpindahan panas yang baik
  4. Tidak mudah teroksidasi
  5. Tidak beracun dan tidak berbau
  1. Contoh sifat-sifat Oli TOH adalah:
  1. Density/kepadatan pada 2000C 760 Kg/m³
  2. Spesific Heat 4 kJ/kgK
  3. Flash Point1800C
  4. Ignition Point/Titik Bakar 3700C
  5. Boiling point/Titik didih 3300C
  6. Pour point/titik tuang -180C
  7. Koefisien Thermal expansion 00076/ 0C

FLUE GAS TEMPERATURE LIMITER

  1. Temperature limiter dipasang untuk menghindari panas berlebih pada gas buang yang menggunakan bahan bakar liquid atau gas sebagai bahan bakar. Instrument ini juga berfungsi sebagai pendeteksi kebocoran Oli dalam ruang bakar. Jika hal itu terjadi, maka cairan akan terbakar dan meninggalkan jelaga yang terus menempel dan menumpuk, akhirnya akan menyebabkan panas yang berlebih pada gas

FLAME DETECTOR

  1. Ketika terjadi gagal api pada burner dengan bahan bakar cair atau gas, flame detector akan menangkap sinyal bahwa tidak adanya pembakaran di dalam ruang bakar. Maka flame detector akan memerintahkan burner untuk memutuskan suplai bahan bakar, sehingga tidak terjadi penumpukan bahan bakar di ruang
  2. Fungsi dari flame detector harus di periksa setiap hari dan dicatat. Tarik sensor api/flame detector dari soketnya lalu diuji dengan menutupi kaca flame detector tersebut, hanya untuk sebatas melihat fungsi system yang seharusnya bahan bakar tidak tersuplai dan berhenti segera secara

THERMAL OIL FLOW LIMITER 

  1. Flow limiter adalah peralatan safety untuk membaca aliran dalam coil. Pada umumnya menggunakan “differential pressure switch” yang diinstal pada outlet thermal oil heater. Beberapa pabrikan memasang “pressure gauge with switch” untuk membaca tekanan oli npada coil nya. Apabila tekanan kurang dari yang disarankan atau melebihi tekanan oprasi normal, maka burner akan dimatikan kan secara otomatis. Hal ini terjadi aapabila ditemukan penyumbatan pada pipa Oli atau pompa sirkulasi tidak berjalan

EXPANSION TANK LOW LEVEL 

  1. Pada expansion tank disarankan dilengkapi dengan pelampung level Oli. Setiap oli panas yang hilang akibat kebocoran ditunjukan dengan matinya Kebocoran ini biasanya ditemukan di pipa boiler, seal pompa sirkulasi, flange dan pipa di line system. Jika kebocoran ini terjadi didalam tungku pemanas, maka akan mengakibatkan ledakan.

KONTROL THERMAL OIL HEATER 

  1. Parameter utama dari thermal oil heater adalah dari temperature Tekanan tidak begitu berpengaruh karena perbedaan tekanan tidak akan mempengaruhi suhu oprasinya. Tekanan dalam system thermal oil pada dasarnya hanya tekanan pompa sirkulasi saja.
  2. Ketika suhu oli di dalam unit telah mencapai pengaturan batas suhu atas, input panas dari pembakaran burner (atau tungku) akan dihentikan, namun sirkulasi tetap terus Ketika suhu kembali menurun, maka burner akan menyala lagi setelah diperintah nyala oleh temperature controller.

BAB 2 PENGOPRASIAN DAN PEMELIHARAAN 

PERSYARATAN KOMPETENSI PERSONAL
  1. Thermal oil heater adalah salah satu type dari mesin transfer panas, harus dioperasikan di bawah pengawasan langsung dari orang yang kompeten yang telah mengikuti pelatihan pengoprasian

PERSIAPAN SEBELUM MENGOPRASIKAN THERMAL OIL HEATER 

  1. Prosedur berikut ini harus diikuti sebelum menyalakan unit thermal oil heater:
  1. Baca dengan seksama intruksi pengoprasian thermal oil heater secara
  2. Periksa kondisi TOH, lihat tekanan kerja dan suhu pengoprasian maksimum yang
  3. Periksa TOH dan instrument yang terpasang untuk memastikan masih bisa digunakan dalam kondisi
  4. Periksa sistem bahan bakar termasuk tangki bahan bakar dan valve nya.
  5. Bersihkan filter di selang bahan bakar minyak dan filter Oli (jika diperlukan).
  6. Periksa apakah level oli di tangki ekspansi normal dan semua pipa bebas dari
  7. Periksa apakah sistem elektrik bekerja dengan
  8. Periksa apakah ruang boiler bersih dan berventilasi
  9. Periksa ketersediaan

PROSEDUR MENYALAKAN THERMAL OIL HEATER DENGAN BAHAN NAKAR SOLAR ATAU GAS 

  1. Sebelum burner dinyalakan, ruang bakar harus benar-benar bersih untuk menghindari ledakan dari bahan bakar yang terkumpul dalam ruang Proses pembersihan harus diulang setiap kali pembakaran dimulai.
  2. Waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu Oli dari kondisi dingin menuju suhu operasi yang diperlukan harus mengikuti rekomendasi pembuat thermal

PEMANTAUAN SELAMA OPERASIONAL 

  1. Pengamatan berikut harus dilakukan dan dipantau terus-menerus saat mengoperasikan thermal oil
    1. Tekanan, temperature dan flow
    2. Level oli pada expansion
    3. Kondisi pembakaran di ruang bakar (untuk bahan bakar cair dan gas).
    4. Kebisingan dan guncangan pada pipa line yang disebabkan oleh adanya air di dalam
    5. Perbedaan temperature pada inlet dan outlet
    6. Setiap kebocoran yang ada di pipa, level gauge, flanges, dan seal pada pompa
    7. Kondisi jalannya pompa

DATA OPERASIONAL 

  1. Data berikut ini harus dibaca dan selalu
  1. Temperature inlet dan outlet TOH
  2. Tekanan Oli
  3. Flow rate Oli
  4. Level Oli pada expansion tank
  5. Temperature gas buang

PENCEGAHAN KECELAKAAN SECARA UMUM SAAT OPERASIONAL THERMAL OIL HEATER 

  1. Operator harus memperhatikan hal-hal berikut ini saat mengoperasikan thermal oil heater:
  1. Jangan membuka segel safety valve atau mencoba mengkalibrasi safety valve (jika terpasang).
  2. Jangan coba menyeting perangkat safety seperti pemutusan/cautout pada temperature tinggi.
  3. Jangan mengoperasikan sistem pada temperature dan tekanan tinggi melebihi tekanan dan temperature yang
  1. Jangan memodifikasi Thermal Oil Heater kecuali setelah mendapatkan persetujuan dari perusahaan
  2. Semua perangkat safety/pengaman otomatis harus diuji secara berkala sebagaimana diatur dalam instruction manual untuk memastikan bahwa perangkat bekerja dalam kondisi yang baik setiap
  3. Thermal oil heater dan instrument penunjang harus dijaga dan dipelihara dengan baik setiap saat. Pekerjaan overhaul harus dilakukan oleh perusahaan teknik dengan reputasi baik di bawah pengawasan seorang Boiler

PROSEDURE MEMATIKAN SISTEM THERMAL OIL 

  1. Operator harus memperhatikan hal-hal berikut ini saat mematikan/shutting down thermal oil heater:
    1. Setelah mematikan burner, pompa sirkulasi harus tetap beroprasi sampai temperature Oli dibawah 100 °C.
    2. Pendinginan diarahkan ke pompa sirkulasi, itu pun jika ada dan tidak boleh terganggu sampai suhu pompa telah turun selama waktu yang ditetapkan oleh pembuat thermal
    3. Direkomendasikan juga untuk menutup valve bahan bakar dan mengamankan suplai power/electrical jika plant ditutup dahulu untuk periode waktu yang

PERAWATAN RUTIN

  1. Untuk mempertahankan fungsi thermal oil agar tetap baik, point-point berikut ini harus diperhatikan:
    1. Sampel oli thermal oil harus diawasi inspector boiler, kemudian dibawa ke laboratorium untuk tujuan analisa rutinitas servis berkala. Hasil spesifikasi analisa di simpan dan dijadikan referensi
    2. Buku catatan referensi data thermal oil harus disimpan baik-baik oleh orang yang bertanggung jawab untuk dijadikan catatan dengan dicantumkan
    3. Pemeriksaan berkala thermal oil heater harus dilakukan dengan alat bantu keselamatan dan dilakukan secara
  1. Perangkat safety unit di TOH harus diperiksa secara berkala:
  • Setingan safety valve (jika dipasang)
  • Alarm aliran terendah (Low Flow)
  • Alarm aliran tertinggi (Hi Flow)
  • Alarm maximal high temperature yang diizinkan
  • Sirkulasi pompa/burner interlock
  • Alarm low level pada expansion tank
  • Alarm gagal pembakaran
  • Alarm high temperature flue gas/gas buang

KESALAHAN UMUM PADA PENGOPRASIAN THERMAL OIL HEATER 

  1. Over pressure/tekanan berlebih

Penyebab: 

  1. Penyumbatan di pipa
  1. Valve utama kondisi tertutup
  1. Kesalahan fungsi sirkulasi PRV (Pump Relieve Valve jika ada)

Perbaikan: 

  1. Periksa valve-valve dan pipa
  1. Periksa reliefe valve
  1. Laju aliran Oli rendah

Penyebab: 

  1. Filter kotor
  1. Performa pompa yang mengalami penurunan
  1. Valve utama sengaja dimatikan

Perbaikan: 

  1. Bersihkan filter
  1. Periksa putaran pompa dan motornya
  1. Check valve utama
  1. Temperature oli tinggi

Penyebab: 

  1. temperature control tidak berfungsi dengan baik
  1. flow rate/aliran Oli rendah
  1. kesalahan kalibrasi pada temperature controller

perbaikan: 

  1. check temperature control dan kalibrasikan dengan thermometer dengan akurat
  1. check pompa sirkulasi
  1. Low level pada expansion tank

Penyebab: 

  1. Kerusakan pada level controller
  1. Terjadi kebocoran pada system

Perbaikan: 

  1. Check level controller
  1. Check kebocoran di keseluruhan sistem
  1. Gagal penyalaan burner

Penyebab: 

  1. Filter tertutup atau ada air di bahan bakar
  1. Pompa bahan bakar rusak
  1. Kerusakan burner
  1. Flame detector/photo cell rusak

Perbaikan: 

  1. Bersihkan semua filter dan keluarkan air dari system
  1. Check system bahan bakar dan flame detector
  1. Temperature gas buang tinggi

Penyebab: 

  1. Kebocoran di pipa coil
  1. Ruang bakar kotor dan ada penyerapan bahan bakar
  1. Kesalahan rasio bahan bakar dan udara (komposisi bahan bakar dan udara tidak tepat)
  1. Filter udara tertutup

Perbaikan: 

  1. Bersihkan ruang bakar/chamber
  1. Bersihkan filter udara
  1. Periksa setiap kebocoran di pipa coil
  1. Differensial pressure tidak normal

Penyebab: 

Penyebab utamanya adalah aliran yang lambat

Perbaikan: 

  1. Bersihkan filter
  1. Periksa kecepatan pompa dan motor penggerak nya
  1. Check valve utama
  1. Kebisingan dan getaran

Penyebab: 

  1. Terdapat gas/udara atau air didalam system/pipa oli
  1. Buruk nya pipa Oli
  1. Ada air di dalam pipa system

Perbaikan: 

  1. Buang kandungan air di expansion tank
  1. Chek ventilasi udara
  1. Periksa seal pada pompa sirkulasi
  1. Catatan penting:
  1. Ketika thermal oil dimatikan karena kondisi abnormal ataupun karena sengaja dimatikan, maka pompa sirkulasi harus tetap dijalankan sekitar 15 menit atau lebih lama lagi sesuai dengan yang di anjurkan oleh pembuat thermaloil heater. Semua kondisi kerusakan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum thermal oil hendak dinyalakan
  2. Sebelum dilakukan perbaikan pada bagian/parts yang bertekanan, maka hal itu harus dilakukan di bawah pengawasan inspector boiler atau pabrik
  3. Pipa coil di thermal oil tidak boleh dikosongkang selama kondisi unit mesin thermal oil masih dalam keadaan panas, karena kemungkinan terjadinya kebakaran akan cenderung terjadi. Setiap kegiatan hot work seperti pengelasan ketika perbaikan akan menyebabkan situasi berbahaya seperti terjadinya
  4. Ketika suhu oli panas telah diturunkan, bagian dari mesin dapat diisolasi dan dikosongkan sampai kering kemudian dibilas untuk mencegah pembentukan campuran yang dapat meledak. gas inert juga dapat dimasukkan ke bagian yang diperbaiki selama proses hotwork.

PROSEDUR KESELAMATAN SAAT PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

  1. Thermal oil heater harus dilengkapi dengan tangki ekspansi dengan kapasitas yang Pada tangki ekspansi harus terdapat indikator level (level glass) agar level dapat dengan mudah dibaca dan dipantau.
  2. Thermal oil heater dan instrument mesin itu harus ada di dalam ruang
  3. Valve inlet dan outlet pipa Oli harus bisa dikontrol dari luar unit untuk memudahkan pengawasan.
  1. Flange-flange tidak diperbolehkan untuk
  2. Spesifikasi mengenai Oli harus dilampirkan oleh supplier
  3. Penggunaan pada temperature tinggi saat oprasional tidak boleh melebihi batas kemampuan Oli.
  4. Ventilasi udara thermal oil harus dilengkapi dengan jala penangkal api yang Kelengkapan tersebut harus tetap bersih terutama dari cat untuk memastikan ventilasi yang efektif.
  5. Lembar peringatan harus ditampilkan di tempat yang mudah terlihat pada thermal oi heater untuk mengingatkan

“BERSIHKAN RUANG BAKAR SEBELUM BURNER DINYALAKAN, DAN BERKURANGNYA OLI BISA DILIHAT DARI LEVEL GLASS EXPANSION TANK”

  1. Thermal oil heater harus dioprasikan sesuai prosedur untuk menghindari kerusakan pada thermal oil heater dan keselamatan
  2. Oli bekas yang yang kondisinya rusak todak boleh digunakan lagi. Pemilik thermal oil harus melaporkan ke pihak lembaga kebersihan lingkungan untuk cara pembuangan oli yang

BAB 4

PENCEGAHAN KEBAKARAN, PEMADAMAN KEBAKARAN DAN PERALATANNYA 

BAHAYA KEBAKARAN 

  1. Bahan bakar cair menguap pada tingkat suhu yang berbeda-beda. Bahan bakar yang tidak stabil adalah bahan bakar yang mudah menguap pada temperature lebih rendah. Dengan ditambah dengan jumlah udara yang tepat, uap bahan bakar ini akan membentuk campuran yang mudah menyala dan meledak. Jika kemudian ada sedikit pengapian, maka akan terjadi ledakan yang menghancurkan. Kemampuan ledakan dari proses tersebut akan melebihi daya ledak dari bahan bakar padat. Satu gelas bensin, memiliki potensi daya ledak 2,26 kg (5 lb) dinamit.
  2. Bahaya kebakaran dalam thermal oil lebih berbahaya dari boiler, karena Oli sendiri merupakan bahan yang mudah terbakar. Ketika oli panas bertemu dengan api, maka oli itu adalah bahan bakar.
  3. Api akan menyebabkan retakan panas sedangkan rantai molekul Oli putus membentuk zat bituminous dan gas beracun. flash point/titik bakar yang lebih rendah adalah akibat dari retakan
  4. Temperature kerja TOH biasanya berdasarkan dari boiling point Oli dan diatur bekerja pada suhu dibawah suhu Meskipun supplier mengatakan bahwa temperature bisa dipanasi lagi lebih dari ketentuan, tetapi potensi bahaya dari jenis pemanas ini tidak boleh diabaikan.
  5. Ketika oli panas bcor dari unit thermal oil ke luar menuju ruang atmosfir karena disebabkan kebocoran dari flange-flange atau pipa coil, kemungkinan berpotensi terbakar bisa saja Yang lebih parahnya lagi, sebuah ledakan akan terjadi jika kebocoran terjadi di dalam ruang bakar thermal oil heater atau ke ruangan boiler dengan ventilasi yang buruk.
  6. Banyak factor yang menyebabkan kerusakan pada pipa, seperti penumpukan jelaga pembakaran sehingga menyebabkan pemanasan yang tidak merata ke coil pipa. Selain itu, pembakaran dengan api besar terhadap pipa yang masih dingin pada saat start awal juga dapat menyebabkan kerusakan

PENCEGAHAN 

  1. Pencegahan terhadap tangki penyimpanan bahan bakar cair meliputi:
  1. Membuang cairan lain yang terkumpul di luar tangki atau pipa yang
  1. Menghindari dari kemungkinan terjadinya percampuran uadara dan bahan bakar yang dapat menyebabkan
  1. Sebuah kotak berisi pasir harus tersedia di beberapa tempat, dan juga ventilasi udara harus tetap diperhatikan terutama di unit ysng menggunakan bahan bakar gas. Ketika terjadi kebocoran, maka pasokan bahan bakar harus dihentikan segera untuk menghindari kemungkinan
  2. Limbah oli yang terbuang dapat terbakar jika ada pemicu sumber panas lain, seperti api atau percikan. Ini dinamakan dengan pengapian spontan. Oleh karena itu limbah minyak harus ditampung didalam drum berbahan logam dan dengan diisi air untuk mencegah pengapian spontan tersebut. Limbah harus dibuang sesegera
  3. Pada umumnya, cara pencegahan yang terbaik terhadap potensi kebakaran adalah dengan sikap peduli kebersihan, membuang sampah/limbah yang berpotensi terjadi kebakaran dan pengetahuan tentang potensi bahaya. Ledakan ketika mengoprasikan thermal oil atau boiler kebanyakan disebabkan karena kurangnya kepedulian dan tidak adanya pengetahuan tentang potensi bahaya.

PEMADAMAN KEBAKARAN 

  1. Jika terjadi kebakaran di ruang boiler, yang harus dilakukan oleh operator boiler/thermal oil adalah:
    1. Menyalakan
  2. Hubungi bagian layanan
  3. Membatasi pasokan udara keruang boiler/thermal oil dengan menutup jendela dan
  4. Memutuskan suplai bahan bakar ke
  5. Padamkan api dengan alat pemadam
  1. Kebakaran oil – jika pemadaman menggunakan air, maka penyemprotan oli dilakukan dengan menggunakan nozzle khusus. Air akan mendinginkan oli sehingga menurunkan suhu dan menurunkan titik bakar/flash point. Bagaimanapun juga, penyemprotan jangan diberikan terlalu banyak, karena oli akan berposisi di atas air yang tergenang (mengapung), sehingga berpotensi menjadi api kecil yang akan menjadi besar. Busa adalah material pemadam yang paling Setidaknya 9 liter busa (1 tabung APAR) idealnya ditempatkan di tiap ruang boiler. Busa menumpang diatas permukaan Oli dan berfungsi sebagai selimut sehingga menutup pasokan oksigen untuk pembakaran. Pasir kering juga dapat digunakan di area kecil, untuk mecegah penyebaran oli. Suplai bahan bakar oli ke boiler harus dimatikan. Oleh karena itu, shut off valve dipasang di line/jalur pipa bahan bakar yang ditempatkan diluar ruang boiler.
  2. Kebakaran elektrikal – dalam hal kebakaran listrik atau kbakaran di area listrik, maka pemadam yang digunakan harus bersifat non-konduktor, jika tidak, maka pemadam bisa tersengat Bubuk kering pemadam dan CO2 (karbon dioksida) cocok digunakan untuk pemadam kebakaran listrik.

PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN 

  1. Beberapa alat pemadam kebakaran portable yang digunakan untuk memadamkan api dari penyebab oli dan listrik akan dijelaskan di bawah

PEMADAM BUSA/FOAM 

  1. Biasanya terdiri dari 2 bagian, bagian penampung dalam dan bagian chasing luar. Bagian luar adalah lapisan baja dan penampung dalam terbuat dari tembaga. Bagian penampung dalam berisi aluminium sulfat dan bagian penampung luar berisi soda karbonat. Cara menggunakannya hanya dengan membalikan
  2. Busa disemprotkan ke jarak 6 s/d 9 meter. Sekali pemadaman akan mengeluarkan 90 liter busa. Busa harus diarahkan langsung ke
  3. Bahan pemadam busa cocok untuk kebakaran oli. Busa tidak boleh digunakan untuk pemadaman api listrik, karena bersifat konduktor dan dapat menyebabkan sengatan listrik yang berakibat

PEMADAM BUBUK KERING 

  1. Pemadam ini cocok untuk kebakaran minyak serta kebakaran Bubuk kering bersifat non- konduktor listrik, non-korosif, non-abrasif, tidak beracun.
  2. Untuk menggunakan alat pemadam, tarik clip safety dan tekan knob bagian atas tabung alat. Bubuk stainless steel harus dilepaskan. Panjang 7,62 meter, lebar 1,82 meter, dalam 1,21 meter. Durasi debit sekitar 28 detik dan debit bisa

PEMADAM KARBON DIOKSIDA 

  1. Karbon dioksida adalah non-konduktor listrik. Alat pemadam ini dapat digunakan pada kebakaran yang melibatkan peralatan

KODE WARNA ALAT PEMADAM 

  1. Untuk membedakan jenis pemadam, maka dibedakan dengan warna sesuai dengan pengkodean yang ditentukan oleh instansi pemadam

Pengkodean warna sesuai type pemadam Tipe                                        Warna

Air                                   merah

Busa                                cream

Karbon dioksid                 Hitam

Bubuk kering                    Biru

API SERAPAN 

  1. Jelaga dan karbon yang terbuang akan menempel pada dinding ducting ataupun cerobong. Pada saat yang cukup lama jelaga ini akan menumpuk dan bila gas buang dikeluarkan (bahan bakar gas) makan sedikitnya akan tersimpan di jelaga dan karbon Jika kebakaran hasil

serapan ini terjadi, maka akan sangat sullit untuk dipadamkan disebabkan bara api yang terkumpul diserapan api tersbut.

  1. Ketika terjadi kebakaran akibat api serapan, maka pasokan bahan bakar harus segera dihentikan dan dumper penyuplai udara pun harus ditutup, karena api akan membesar jika ada oksigen yang masuk. Pemadaman harus disiran dengan air yang berlimpah, jika tidak, maka uap air yang sedikit akan menimbulkan uap api kembali. Penyiraman air juga harus dilakukan ke sekitar area yang terbakar untuk menghindari pelebaran
  2. Untuk mencegah api serapan, harus dilakukan maintenance yang berkala untuk mengindari penumpukan jelaga dan karbon pada ducting maupun cerobong. Operator harus teliti dalam penyetingan komposisi bahan bakar dan udara pada burner untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna. Jika komposisi bahan bakar dan udara yang tersuplai ke burner tidak pas, maka hal itu akan menimbulkan jelaga yang pekat

KETENTUAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN 

  1. User paling tidak harus menyediakan masing -masing jenis pemadam, diantaranya:
  2. 2 tabung/ 9 liter busa pemadam
  3. 1 pemadam elektrik (powder atau karbon dioksida).
  4. Operator, pengawas dan pekerja yang bekerja disekitar boiler/thermal oil heater harus melakukan latihan kebakaran setidaknya 1 kali setiap 3 Latihannya meliputi:Mengidentifikasi jenis
  5. Mengidentifikasi jenis pemadam yang
  6. Prosedur lain yang harus
  7. Prosedur penanggulangan kebakaran harus di temple di luar ruangan boiler/thermal
  8. Buka catatan latihan kebakaran yang didalamnya dicatat nama, tanda tangan orang yang berpartisipasi dan tanggal latihan kebakaran harus disimpan diruang boiler/thermal oil untuk pemeriksaan.

PENGETAHUAN DASAR PEMBAKARAN

Bahan bakar cair (misalnya minyak diesel) dan bahan bakar gas adalah bahan bakar hidrokarbon yang mengandung molekul terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Molekul hidrokarbon dapat ditulis sebagai CmHn, di mana m dan n adalah variabel integer yang menunjukkan jumlah atom karbon dan atom hidrokarbon membangun molekul masing-masing. Kedua atom karbon dan atom hidrogen dapat bereaksi dengan oksigen kimiawi di bawah suhu tinggi. Proses kimia ini lebih dikenal sebagai pembakaran. Beberapa kotoran yang ada dalam bahan bakar dan juga mengalami perubahan kimia selama pembakaran. Produk yang berbahaya dapat dihasilkan tergantung pada jenis kotoran seperti belerang dapat membentuk oksida asam. Namun, kotoran biasanya menempati bagian yang sangat kecil dalam bahan bakar. Operasional yang hati-hati dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan efek dari produk pengotor yang berbahaya.

Molekul hidrokarbon bergabung dengan oksigen pada suhu tinggi untuk membentuk karbon dioksida dan air. Pada saat yang sama, jumlah panas yang besar juga dihasilkan. Bagian dari energi panas ini berguna pada saat digunakan untuk mempertahankan suhu tinggi yang menguntungkan untuk pembakaran (proses kimia) dari bahan bakar, sementara sebagian dari panas ini diekstrak untuk digunakan. Dalam hal ini, panas digunakan untuk menaikkan suhu minyak panas. Rumus Kimia Persamaan:

CmHn + (m + n / 4) O2 = mCO2 + (n / 2) H2O + HEAT

 Air mengandung sekitar 20% volume oksigen. Ini adalah sumber oksigen murah untuk pembakaran. Dari persamaan kimia, dapat dilihat bahwa jumlah minimal tertentu oksigen, atau udara, diperlukan untuk bahan bakar hidrokarbon tertentu untuk membakar sempurna. Bagi kebanyakan thermal oil heater, udara diatur 20-50%. Udara yang berlebihan akan menurunkan efisiensi boiler, menyebabkan ketidakstabilan api dan membuat suhu gas buang tinggi dan tidak diinginkan. Jumlah udara tergantung pada bahan bakar m dan n bervariasi dengan jenis atau pasokan bahan bakar. Operator harus berkonsultasi dengan pemasok bahan bakar dan supplier burner untuk rasio udara/bahan bakar yang optimal. Operator harus menyesuaikan asupan udara untuk membangun api optimal. Api optimal adalah api yang stabil, yaitu api yang pada cerobong gas buangnya tidak berwarna (bersih).

burner yang menyuntikkan gas atau bahan bakar diesel yang bercampur dengan udara dari blower. Turbulensi yang dihasilkan oleh udara secara menyeluruh mencampur partikel bahan bakar dan udara menghasilkan banyak reaksi kontak permukaan antara molekul hidrokarbon dan molekul oksigen. Jika keluar api, panas akan menyebabkan proses kimia yang dijelaskan di atas terjadi dan mempertahankan nyala api. Jika tidak ada api tapi percikan api diproduksi, percikan suhu tinggi (2000 °C atau di atasnya) memulai proses pembakaran dan menciptakan api. Proses pembakaran

adalah dengan sendirinya dan api terus berlanjut selama ada bahan bakar dan udara yang cukup yang tersedia dan dicampur pada rasio yang benar.

Minyak diesel/solar bahkan bisa menguap pada suhu kamar. Penguapan pada dasarnya mirip dengan bahan bakar gas dan mudah terbakar. Setelah api telah padam atau boiler telah ditutup, minyak diesel menguap dan bercampur dengan udara di dalam tungku. Campuran ini mudah terbakar dan sangat berbahaya. Jika ada material panas hadir mungkin memicu pembakaran yang sangat cepat dengan sejumlah besar panas yang dilepaskan dalam waktu yang sangat singkat atau lebih tepatnya, sebuah ledakan dapat terjadi. Sebuah percikan untuk pengapian cukup untuk menyebabkan ledakan tersebut. Hal ini dapat terjadi jika operator mencoba untuk menyalakan api di dalam ruang bakar untuk penyalaan awal tanpa mengetahui bahwa ada bahan yang mudah meledak. Hal serupa berlaku pada bahan bakar gas. Operator harus mengambil tindakan pencegahan untuk menghilangkan akumulasi campuran peledak. Aturannya adalah untuk membersihkan tungku setiap kali sebelum mencoba untuk menyalakan api dan untuk membersihkan ruang bakar setelah pemadaman api. Jangan pernah mencoba untuk menyalakan api menggunakan panas dari ruang bakar. Dalam situasi seperti itu, sejumlah besar bahan bakar diinjeksikan ke dalam tungku, menjadi pemicu yang sangat baik untuk campuran bahan bakar dan udara, dan kemudian menjadi sebuah ledakan.

Selama proses pengapian, bahan bakar dibuat partikel kecil dengan cara dikabutkan oleh burner pada tekanan tinggi atau disuntikan melalui nozzle gas yang bercampur dengan udara. Ini adalah campuran yang mudah terbakar dan harus dibakar sebelum campuran tersebut keluar banyak dari burner. Jika pemicu api tidak nyala, maka suplai campuran tersebut sudah banyak keluar dan disemprotkan dan hal ini sangat mudah memicu ledakan. Dalam kasus ini, operator tidak harus berusaha untuk mnyalakan api, operator hanya cukup membuang bahan bakar yang tidak terbakar dan sebelumnya menutup suplai bahan bakar. Operator harus memeriksa kerusakan dari gagal api dalam system pembakaran burner tersebut. Kebanyakan, control pembakaran otomatis dipasang pada thermal oil dan akan secara otomatis melakukan control dan upaya yang disebutkan di atas, terkecuali memeriksa sistem. Bagaimanapun juga, operator harus mengambil konsekwensi, saat ada kesalahan system otomatis, system harus diubah ke manual dan operator harus melakukan pekerjaan diatas secara manual.

Jasa pembuatan Thermal Oil heater

Jasa pembuatan Thermal Oil heater

Jasa pembuatan Thermal Oil heater

pabrikasi boiler dan thermal oil heater
pabrikasi boiler dan thermal oil heater

Hot Oil Heater adalah sebuah alat pemanas yang memfungsikan Thermal Oil Fluid sebagai media penghantar panas atau kalor, dan dapat bekerja hingga temperatur 350 derajat Celcius. Berbeda dengan steam kettle butuh weight hingga 10 bar pada saat operasional guna mencapai temperatur 187 derajat Celcius. Sedangkan Thermal Oil Heater sendiri dapat bekerja dengan tekanan rendah -/+ 4bar ata sekedar tekanan dari pompa aliran saja sudah cukup mencapai suhu temperature 187 derajat. sehingga seistem yang kami gunakan dalam desan pembuatann warm oil hetaer ini begitu sangat aman untuk dioperasikan di lokasi risk.

Pipa untuk Thermal Oil Heater berbentuk winding, dengan tujuan agar permukan pipa yang terkena panas programming interface dari burner di dalam  warmer lebih banyak. sifat pipa yang di roll dan dirapatkan akan memebentuk semacam gelombang karena permukaan pipa, sehingga dapat menahan udara panas dari programming interface burner. Sehingga oli didalam pipa yang dipanaskan akan lebih cepat dan udara panas tidak akan terbuang sia-sia karena gelombang tersebut. Gelombang ini menangkap programming interface secara proceed sepanjang programming interface/udara panas melewatinya.

Loop pipa radiator di buat 2 layer dengan celah terlentu di tiap lapisan, dan lapisan dalam dibuat dengan desain lebih renggang agar menjadi celah udara panas memasuki layer terluar, sehingga dapat masuk ke programming interface balikan yang ke 3. Pada dasarnya, desain TOH dibuat seperti heater steam, karena prinsipnya agar banyak permukaan yang dapat terkena programming interface/gas panas dari burner. Sehingga di beentuklah desain stream gas fire menjadi 3 pass. Jika kurang dari itu, maka akan banyak energi/kalori yang terbuang sehingga membuat bahan bakar boros.

Untuk desain luar, tidak ada bentuk spesifik yang menjadi pertimbangan yang significan, hanya berdasarkan kenyamanan pengoprasian saja. Misalnya posisi board control lebih cenderung straightforward ditempelkan ke body oil warmer, namun ada juga yang di simpan di bolster outline tersendiri agar lebih menghindari panas body oil radiator. Untuk gathering tank, penempatan lebih diatur lebih tinggi dengan pertimbangan berat jenis pada batas permukaan.

Demikian artike ini kami bahas guna menambah wawasan anda, jika ada keperluan rencana membangun sistem warm oil warmer, jangan ragu untuk menghubungi tim deals kami. Kami dengan senang hati dan siap menerima jasa pembuatan warm oil radiator untuk mendukung produski pada pabrik anda. Untk lebih lengkapnya mengenai beberapa spesifikasi produk warm oil warmer kami, silahkan buka disini (Thermal oil Heater).

Boiler Tungku Desain Simple

Boiler Tungku Desain Simple

Boiler Tungku Desain Simple

Boiler Tungku Desain Simple

Saat ini banyak para pengguna evaporator menggunakan bahan bakar padat (strong fuel) sebagai pilihan untuk konsumsi bahan bakar mereka, contohnya cangkang sawit. cangkang kelapa sawit (batok/tempurung nya) sebagai bahan bakar. Pertimbangan penggunaan bahan bakar ini, karena cangkang sawit banyak tersedia di negri ini. Perkebunan kelapa sawit bisa kita temukan di pulau sumatera, jawa, kalimantan dan sulawesi.

Maka dari itu, para pemilik perusahaan/pabrik banyak yang memanfaatkan limbah cangkang ini sebagai bahan bakar kettle mereka. Bahkan, seperti pulau jawa yang perkebunan sawitnya belum banyak, perusahaan banyak yang menggunakan vangkang sawit karena alasan lingkungan dan finansial. Biaya yang harus dikeluarkan sebagai konsumsi bahan bakar kettle lebih ekonomis dibandingkan dengan slar maupun gas, apalagi LPG.

Alasan kedua biasanya cangkang sawit digunakan sebagai pengganti bahan bakar batu bara, karena emisi gas buang yang dikeluarkan dari cerobong pembakaran bahan bakar lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar batu bara yang nilai kandungan kimia beracunnya yang lebih tinggi. Selain sawit, ada juga yang menggunakan batu bara, kayu ampas batang tebu, tongkol jagung atau bahan limbah komoditas pertanian lainnya yang bisa di bakar.

Untuk bisa menggunakan cangkang kelapa sawit, maka harus dibuatlah kettle dengan desain tungku. Berbeda dengan evaporator atau warm oil berbahan bakar diesel/sun based atau gas. Desain heater dengan mesin pembakar/burner lebih sederhana jika dibandingkan dengan evaporator dengan tungku, harus ada ruang bakar untuk bahan bakar strong fuel ini.

Biasanya desain dari tungku heater sudah bisa dipercayakan kepada evaporator producer, karena mereka lebih tahu dan berpengalaman dalam hal merancang kettle tungku dengan desain yang pas. Hal ini biasanya berdasarkan pertimbangan efisiensi ruangan, kecepatan pembakaran atau type kettle nya itu sendiri.

Kalori yang dihasilkan dari pembakaran cangkang sawit bisa mencapai 4000 – 4500 kcal/kg, hanya selisih sekitar 500 – 1000 kalori saja dari bahan bakar batu bara yang kalorinya sekitar 5000 sampai 5500. Keuntunganlainnya adalah harga bahan bakar cangkang per tonnya jauh lebih murah dibandingkan batubara. Sehingga akan meningkatkan nilai effisiensi biaya pengeluaran bahan bakar heater.

Bahan bakar jenis cangkang sawit sangat melimpah tersedia di Indonesia. Pada umumnya, cangkang sawit merupakan bahan bakar kedua terbesar dalam penggunaanya sebagai bahan bakar setelah batu bara dalam kategori strong fuel.

Harga Thermal Oil Heater di Indonesia

Harga Thermal Oil Heater di Indonesia

Harga Thermal Oil Heater di Indonesia

Warm Oil Heater orang sering menyebut dengan istilah Hot Oil Boiler dan Heat Transfer Oil. Harga warm oil radiator tergolong sangat soiling ketimbang steam heater. Hal ini disebabkan komponen dan material yang digunakan dalam fabrikasi warm oil radiator tidak serumit steam evaporator, untul lebih detail mengenai penjelasan warm oil warmer silahkan baca disini, Fabrikasi dan Jual Thermal Oil Heater.

Warm oil warmer berfungsi sebagai sumber pemanas yang menggunakan media Thermal Oil Fluid sebagai media penghantar panas atau energi kalor serta  dapat dioperasikan hingga suhu 300 derajat Celcius bahkan lebih dengan weight atau tekanan kurang dari 4barg, bahkan hanya menghandalkan stream dari pompa sirkulasi saja warm oil radiator dapat menghasilkan temperatur 300 derajat celsius.

PT Indira Dwi Mitra merupakan salah satu perusahaan terkemukan di Indonesia yang bergerak dalam pembuatan kettle serta men jual Thermal Oil Heater terbaik dengan harga murah dan sebagai pelopor tekhnologi steam evaporator dan warm oil radiator, memiliki Tim yang master dalam dunia pembangkit energi untuk industri lebih dari 40 tahun.

Selain untuk perusahaan yang membutuhkan steam kettle disekitar jakarta, kami menerima pembuatan warm oil untuk konsumen diluar pulau jawa. Lebih dari 57 client kami yang memakai produk kami warm oil radiator tersebar mulai dari sumatera, kalimantan, sulawesi, dan papua. Warm oil warmer kami sudah digunakan berbagai bidang industri diantarany industri marin, yaitu warm oil radiator dipakai sebagai pemanas rough palm oil pada kapal tanker, Thermal oil warmer dipakai sebagai pemanas bahan bakar kapal saat start up, warm oil warmer kami sudah dipakan di Industri AMP (black-top blending plant), Industri beton precast, Industri Printing percetakan, Industri kayu, dan masih banyak lagi.

Untuk informasi mengenai ask for harga dan ask for custom warm oil warmer silahkan kontak deals kami pada kontak yang telah kami sediakan.

Prinsip Kerja Boiler Pada Kapal

Prinsip Kerja Boiler Pada Kapal

Prinsip Kerja Boiler Pada Kapal

Pada kapal-kapal engine penggunaan Boiler uap sudah barang tentu hanya di agar tekanan di dalam kettle tidak melebihi dari tekanan kerja yang .Boiler kapal merupakan bagian dari peralatan yang digunakan untuk Prinsip kerja dari heater Saturated steam bisa dilihat pada gambar di .Blog Pendidikan:

Cara Kerja Boiler – blog berisi kumpulan, contoh makalah, definisi, Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan .Seperti yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya, evaporator adalah sebuah wadah tertutup berisi air atau fluida lain untuk dipanaskan. Sekalipun sebuah .

  • Cara Kerja Boiler Ketel Uap Yantoblog

    Cara kerja Boiler ketel Uap , Yanto’blog, Cara kerja Boiler Pada kapal-kapal motor penggunaan uap sudah barang tentu hanya di gunakan pada pesawat bantu saja..

  • Anton Rivai Boiler Kapal Ketel Uap Kapal

    Boiler kapal atau dalam bahasa indonesia disebut muatan minyak dln , Pada kapal tanker digunakan sebagai pembersih tangki Prinsip kerja pompa dan compressor;.

  • Fungsi Boiler Di Atas Kapal

    Gambar skema kerja boiler kapal Jika Prinsip kerja dari boiler Periksa dan pastikan semua valve pada boiler dalam posisi tertutup;.

  • Prinsip Kerja Boiler Ketel Uap Ary Andri Adi Supangat

    Kali ini saya akan membahas mengenai prinsip kerja Boiler kerjaan sehari-hari sih, Baiklah, setelah mengenal macam-macam sistem yang terdapat pada boiler, .

CARA MERAWAT BOILER ATAU KETEL UAP DENGAN BENAR

CARA MERAWAT BOILER ATAU KETEL UAP DENGAN BENAR

CARA MERAWAT BOILER ATAU KETEL UAP DENGAN BENAR

Jasa perbaikan dan perawatan boiler
Jasa perbaikan dan perawatan boiler

Seiringnya waktu berjalan mesin juga akan mengalami peforma mesin tersbut akan menurun, begitupun Boiler juga membutuhkan perawatan dan maintenence yang rutin demi kelangsungan untuk produksi. Perawatan yang prima dan teratur pada kettle dapat menjamin umur mesin boiler dan umur ekonomis yang relatif panjang.

Ada banyak tips untuk melakukan perawaratan Mesin kettle atau orang menyebutnya ketel uap, namun kami akan memberikan beberapa tips mungkin dapat anda gunakan sebagai bahan refrensi untuk perawatan jenis mesin heater apapun.

Alokasikan waktu yang tepat dimana Boiler harus melakukan perawatan rutin agar terhindar dari kerusakan deadly yang akan menghambat expositions produksi anda.

Baca Juga : Jasa pembuatan warm oil radiator

Lakukan Pengecekan Mesin Boiler 1 Minggu sekali :

Memeriksa dan membersihkan strainer (saringan), air maupun steam.

Memerika dan membersihkan pipa dan dinding batu programming interface dari semua abu dan kerak pembakaran yang melekat di dinding.

Memeriksa rotor (impeller) blower  terutama impeller blower ID Fan atas kemungkinan abu yang melekat.

Maintenence Boiler bulanan (2-3bln)

Memeriksa dan membersihkan bagian luar dan dalam kettle.

Membersihkan bagian dalam semua water tube (pipa) dan semua header serta drum dari scale (kerak).

Memeriksa program dan menggantinya jika ada yang patah/rusak

Membersihkan semuam abu dari dalam stack.

Perawatan Boiler tahunan :

Periksa dan perawatan pada packaging (dinding)

Periksa dan perawatan pada gas pipe dan dust gatherer.

Periksa dan perawatan pada authority, peralatan dan instrument.

Periksa dan perawatan pada kerangan, cockerel dan channeling.

Tips melakukan perawatan Boiler Setiap 2 tahun :

Setiap 2 tahun di lakukan pemeriksaan berkala, hal ini harus didampingi oleh pihak depnaker.

Pabrik Boiler di Indonesia

Pabrik Boiler di Indonesia

Pabrik Thermal Oil Heater di indonesia jual heater dan warm oil

Thermal Oil heater
Thermal Oil heater

Pada tangki Boiler inilah, hasil steam atau uap panas dihasilkan dengan temperatur yang sudah sesuai dengan kapasitas evaporator itu sendiri. Air yang dipanaskan dalam mesin heater ini akan cepat membentuk steam panas dengan suhu 180°C menggunakan weight operational 10 bar dan di alirkan ke header untuk ditransfer ke compositions produsi dan dimanfaatkan sebagai penggerak turbin atau di manfaatkan panasnya untuk berbagai keperluan produksi lainnya.

Panas stean tergantung pada nilai tekanan yang ada dalam ketel kettle. pada tekanan 1 bar, maka suhu  stemnya adalah 100°C. semakin tinggi tekanan, semakin tinggi juga suhu boiling poinnya. Jika tekanan mencapai 30 bar di dalam tangki kettle, maka suhu steam play on words akan ada di nilai 233°C. Nilai tekanan dapat lebih tinggi jika air ada di dalam ruang tertutup, dalam hal ini adalah bejana/ketel uap/kettle.

Steam yang dihasilkan dari kettle masih bersifat Saturated Steam. Steam ini dapat dipanaskan lagi hingga 300°C lebih dan steam ini dinamakan dengan superheated steam. Boiler secara umum dibagi menjadi dua yaitu, Boiler pipa programming interface dan Boiler pipa air. Kettle pipa programming interface banyak digunakan oleh industri yang hanya memerlukan tekanan uap yang relatif rendah, misalnya pabrik food and beverage. Sedangkan jenis pipa air digunakan oleh industri/pembangkit listrik yang memerlukan tekanan uap yang tinggi, misalnya pada pembangkit turbin di PLTU.

PT Indira Dwi Mitra merupakan Pabrik Boiler di Indonesia, kami menerima jasa pembuatan serta instalasi Boiler untuk industri anda. Bahan bakar kettle kami terdapat Boiler Gas, Boiler sun oriented, heater batu bara. Selain Boiler kmi juga memproduksi Thermal oil warmer segala kapasitas. Untuk lebih lengkapnya silahkan kontak tim deals kami.

Fungsi Boiler di atas kapal

Fungsi Boiler di atas kapal

Fungsi Boiler di atas kapal

A.Fungsi Boiler

Kettle atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Expositions perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.

Uap yang dihasilkan kettle adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Kettle yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube heater.

Kettle kapal merupakan bagian dari peralatan yang digunakan untuk membantu kerja mesin penggerak utama. Dalam melaksanakan kerjanya, kettle kapal membutuhkan beberapa peralatan yang lain. Seperti definisinya, heater kapal merupakan peralatan yang digunakan untuk mengubah cairan, yaitu air, menjadi uap, maka evaporator kapal membutuhkan bahan yang akan diubah menjadi uap, yaitu air ( biasa disebut: feed water). Untuk mengubah cairan menjadi uap kettle membutuhkan panas, panas yang diperlukan diperoleh dari bahan bakar. Aliran cairan sampai menjadi uap digambarkan pada gambar berikut ini:

Jika pompa digunakan untuk memindahkan bahan bakar dari tanki bahan bakar menuju mesin penggerak utama, bagaimana dengan heater kapal? Evaporator kapal memiliki peran yang penting juga dalam operasional mesin penggerak utama. Bahan bakar yang dipindahkan oleh pompa pada umumnya adalah bahan bakar yang memiliki viskositas yang tinggi, viskositas ini mempengaruhi kekentalan bahan bakar. sehingga jika nilai viskositas tidak diturunkan maka bahan bakar akan mengental dan sulit untuk dipompa dan sulit untuk masuk menuju spout bahan bakar mesin penggerak utama. Untuk menurunkan kekentalan ini maka bahan bakar harus dipanaskan terlebih dahulu. Expositions pemanasan bahan bakar tidak boleh menggunakan programming interface, karena bahan bakar akan dengan mudah terbakar. Compositions pemanasan bahan bakar tersebut menggunakan aliran uap panas yang dialirkan melalui pipa – pipa yang dipasang dalam tangki bahan bakar atau pada jalur aliran bahan bakar menuju mesin penggerak utama. Uap panas yang dialirkan tersebut diperoleh dari kettle kapal

 

Sistem heater terdiri dari: sistem air umpan, si stem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk evaporator secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam evaporator. Steam dialirkan melalui si stem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.

Air yang disuplai ke heater untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan . Dua sumber air umpan adalah: (1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari expositions dan (2) Air makeup(air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang kettle dan plant compositions. Untuk mendapatkan efisiensi kettle yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.

B.Jenis-Jenis Boiler Berdasarkan Tipe Pipa

– Fire Tube Boiler

fire tube heater

Tipe heater pipa programming interface memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang rendah. Cara kerja : expositions pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan dihantarkan langsung kedalam kettle yang berisi air. Besar dan konstruksi evaporator mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan kettle tersebut.

– Water Tube

Water-tube evaporator

Tipe evaporator pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi. Cara Kerja : expositions pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap auxiliary superheater dan essential superheater baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.

Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Fire Tube Proses pemasangan mudah dan cepat, Tidak membutuhkan setting khusus Tekanan operasi steam terbatas untuk tekanan rendah 18 bar
Investasi awal boiler ini murah Kapasitas steam relatif kecil (13.5 TPH) jika diabndingkan dengan water tube
Bentuknya lebih compact dan portable Tempat pembakarannya sulit dijangkau untuk dibersihkan, diperbaiki, dan diperiksa kondisinya.
Tidak membutuhkan area yang besar untuk 1 HP boiler Nilai effisiensinya rendah, karena banyak energi kalor yang terbuang langsung menuju stack
2 Water Tube Kapasitas steam besar sampai 450 TPH Proses konstruksi lebih detail
Tekanan operasi mencapai 100 bar Investasi awal relatif lebih mahal
Nilai effisiensinya relatif lebih tinggi dari fire tube boiler Penanganan air yang masuk ke dalam boiler perlu dijaga, karena lebih sensitif untuk sistem ini, perlu komponen pendukung untuk hal ini
Tungku mudah dijangkau untuk melakukan pemeriksaan, pembersihan, dan perbaikan. Karena mampu menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang lebih besar, maka konstruksinya dibutuhkan area yang luas

C.Prinsip Kerja Boiler

Prinsip kerja dari evaporator (Saturated steam) bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Air Umpan setelah melalui expositions pretreatment di conditioner atau air condensate dipompakan ke economizer.

Di economizer terjadi pemanasan awal yang memanfaatkan panas buang di smokestack. Pemanasan awal dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dari heater.

Selanjutnya air umpan masuk ke dalam ketel tapi sebelumnya diberikan chemichal sesuai dosis yang ditentukan.

Setelah itu air umpan yang mengalami pemanasan didalam ketel uap berubah fasa menjadi steam dan siap didistribusikan.

Setelah steam berubah fasa kembali menjadi (air condensat) maka bisa kembali dipompakan kedalam ketel kembali. Air make up hanya digunakan untuk menggantikan hilangnya air akibat expositions blowdown.

SISTEM BOILER

Sistem Air umpan

Air umpan adalah air yang disuplai ke evaporator untuk dirubah menjadi steam. Sedangkan sistem air umpan adalah sistem penyediaan air secara otomatis untuk heater sesuai dengan kebutuhan steam. Ada dua sumber Air umpan, yaitu:

Kondensat : steam yang telah berubah fasa menjadi air (mengembun)

Air make up : air baku yang sudah diolah

Untuk meningkatkan efisiensi evaporator air umpan sebelum di suplai ke heater dipanaskan terlebih dahulu menggunakan limbah panas dari fireplace.

Sistem Steam

Sistem steam adalah compositions pengontrolan produksi steam dalam evaporator, seperti: kapasitas, weight, dsb. Selanjutnya steam didistribusikan ke pengguna melalui jalur perpipaan.

Sistem Bahan bakar

Sistem bahan bakar adalah semua hardware atau peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar evaporator. Peralatan yang digunakan tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan evaporator.

KLASIFIKASI BOILER

Berbagai bentuk heater telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk evaporator sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang kettle yang mempengaruhi lingkungan dan produk steamseperti apa yang akan dihasilkan. Berikut klasifikasi kettle yang telah dikembangkan:

a. Berdasarkan tipe pipa :

Fire Tube:

Tipe heater pipa programming interface memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang rendah.

Cara kerja : compositions pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan dihantarkan langsung kedalam evaporator yang berisi air. Besar dan konstruksi evaporator mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan heater tersebut.

Water Tube:

Tipe kettle pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi.

Cara Kerja : expositions pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap auxiliary superheater dan essential superheater baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.

b. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :

Strong Fuel

Tipe kettle bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan heater yang menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan kettle tipe listrik.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected item, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.

Oil Fuel

Tipe heater bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran withering mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan kettle bahan bakar padat dan listrik.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar cair (sunlight based, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.

Vaporous Fuel

Tipe heater bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran withering murah dibandingkan dengan semua tipe kettle. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe kettle berdasarkan bahan bakar.

Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas (LNG) dengan oksigen dan sumber panas.

Electric

Tipe heater listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih murah dibandingkan dengan kettle yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini withering rendah jika dbandingkan dengan semua tipe kettle berdasarkan bahan bakarnya.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas.

c. Berdasarkan kegunaan heater :

Power Boiler

Tipe control heater memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steamdigunakan untuk menjalankan compositions industri.

Cara kerja : steam yang dihasilkan heater ini menggunakan tipe water tube kettle, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar, sehingga mampu memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.

Mechanical Boiler

Tipe mechanical heater memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas untuk menjalankan expositions industri dan sebagai tambahan pemanas.

Cara kerja : steam yang dihasilkan evaporator ini dapat menggunakan tipe water tube atau discharge tube kettle, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang sedang.

Business Boiler

Tipe business evaporator memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk menjalankan compositions operasi komersial.

Cara kerja : steam yang dihasilkan evaporator ini dapat menggunakan tipe water tube atau discharge tube kettle, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang rendah.

Private Boiler

Tipe private evaporator memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.

Cara kerja : steam yang dihasilkan evaporator ini menggunakan tipe discharge tube kettle, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah

Warmth Recovery Boiler

Tipe warm recuperation evaporator memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasilsteam ini digunakan untuk menjalankan compositions industri.

Cara kerja : steam yang dihasilkan kettle ini menggunakan tipe water tube heater atau shoot tube evaporator, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar.

d. Berdasarkan konstruksi kettle :

Bundle Boiler

Tipe bundle kettle memiliki karakteristik : perakitan heater dilakukan di pabrik pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk evaporator.

Site Erected Boiler

Tipe site raised kettle memiliki karakteristik : perakitan heater dilakukan di tempat akan berdirinya evaporator tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.

D.Cara Pengoperasian Boiler

Standar Operasi Prosedur Boiler

1. Pendahuluan sebelum pemanasan

Penting dilakukan pemanasan/kontrol yang seksama terhadap semua peralatan pada kettle untuk memastikan bahwa semuanya berada dalam kondisi siap pakai sebelum dilakukan pemanasan :

Periksa dan pastikan semua valve pada kettle dalam posisi tertutup

Periksa semua visual terhadap semua fan, seperti packaging, bearing, v-belt, baut penahan dan lain-lain

Periksa level air pada glass penduga, cobakan gelas penduga, guna memastikan bahwa level air sekitar setengah gelas penduga

Periksa perssure measure, berfungsi baik/tidak

Kontrol air blower, dan pastikan tekanannya lebih besar 8 barg

Inspeksi ruang bakar dan pastikan bahwa dapur bersih dan fiber bar dan dinding batu secara umum siap pakai

Periksa dan pastikan blow down valve dalam posisi tertutup

Periksa tangki air umpan dan isi bila di perlukan

Tes caution untuk level air tinggi dan level air rendah (level pertama dan kedua). Ini dilakukan dengan memompakan air ke level yang tinggi kemudian buang menjadi level pertama dan kedua, kembalikan lagi level air diboiler sekitar setengahnya

2. Pemanasan (Menaikkan Steam)

Waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan evaporator bervariasi diantara jenis/type heater, jika kettle di padamkan malam sebelumnya, lakukan hal seperti berikut :

Masukkan fiber dan sebarkan secara merata diatas fire grind, kemudian nyalakan programming interface

Hidupkan ID Fan, FD Fan, dan auxiliary Fan dengan damper yang setengah tebuka

Jika memiliki sitem pendingin pendukung batang ruang bakar, buka water valve atau jalankan pompa sirkulasi jika ada

Panaskan kettle secara berlahan untuk menaikkan steam ketekanan kerja, pastikan bahwa level air di glass penduga tidak bertambah (terkontrol)

Lakukan blowdown pada warmer dinding samping dan pastikan bahwa level air tetap terjaga (jangan melakukan blowdown pada header dinding samping ketika kettle operasi>

Feline : Ingatlah selalu bahwa moderate terminating yang merata akan memperpanjang umur kettle anda dan berikan selalu waktu pemanasan yang lebih lama.

3. Menghubungkan Boiler ke pipa induk steam (Main Steam Pipe)

Saat menghubungkan heater ke fundamental steam pipe, perlu dibiasakan untuk melindungi kettle, pipa-pipa dan steam turbin dari kerusakan :

Buka penuh semua steam trap sidestep valve pada jalur fundamental steam pipe dan steam turbin

Buka sedikit heater fundamental stop valve untuk meratakan pemanasan pada principle steam pipa

Pada steam berhembus bebas keluar dari aliran sidestep velve, segera tutup sidestep velve

Biarkan steam trap valve dalam posisi terbukan dan buka berlahan-lahan evaporator fundamental stop valve sampai terbuka penuh

Ketika hendak menggabungkan evaporator kedua atau ketiga pada fundamental steam pipe, pastikan bahwa kettle tersebut berada pada tekanan yang s

Boiler Vertical once through boiler

Boiler Vertical once through boiler

Jual Boiler Vertical Once trough Water Tube Boiler \

Vertical Once trough Water Tube Boiler

Boiler Vertical once through boiler

Tabung boiler terdiri dari air tanpa menggunakan drum. Air mengalir dari bawah dan uap yang dihasilkan, disalurkan melalui bagian-bagian lain (misalnya, dari atas)
Once Through Boiler

Ada dua jenis Melalui Sekali Boiler seperti berikut: 
1.Tipe mono-tube 
2.Beberapa jenis tabung dengan sebuah header

Terdapat beberapa kelebihan Boiler Boiler Vertical once through boiler

Fitur Utama 
-Memerlukan sedikit air namun uap yang dihasilkan lebih cepat (± 7 menit) 
-Desain yang Compact sehingga menghemat ruang untuk instalasi 
-Aman sehingga tidak perlu khawatir tentang bahaya ledakan 
-Kehilangan panas sedikit sehingga memungkinkan untuk mencapai efisiensi yang tinggi 
-Instalasi mudah & pengerjaan di plumbin 
-Menghemat waktu untuk inspeksi dan pengecekan pemeliharaan lain

Boiler Tabung Api

Karakteristik 
– Perlu waktu lebih lama untuk mendapatkan uap 
– Ruang Boiler lebih luas 
– Membutuhkan waktu lama untuk instalasi 
– Boiler harus berhenti dalam waktu yang lama untuk pemeriksaan 
– Kehilangan panas radiasi beban rendah

Tabel Perbandingan
Boiler Model
IDM
DRUM
FIRE TUBE
Water content
145
644
644
Kelebihan dari Boiler IDM
– Penyerapan energi dalam boiler sedikit 
– Sangat aman
2. Start Up Time
Boiler Model
IDM
DRUM
FIRE TUBE
Start Up Time
3-5 min
20 min
35 min
Kelebihan dari Boiler IDM
– Operator tidak perlu datang lebih awal 
– Start Up waktu yang singkat sehingga tidak perlu menunggu lebih lama
3. Efisiensi
Boiler Model
IDM
DRUM
FIRE TUBE
Efisiensi (perkiraan)
90+_5%
80
80
Kelebihan Boiler IDM:
 Menggunakan lebih sedikit bahan bakar