PABRIK BOILER KELAPA SAWIT

PABRIK BOILER KELAPA SAWIT

BOILER KELAPA SAWIT

Dalam pabrik kelapa sawit Ketel uap (Boiler) merupakan jantung dari sebuah pabrik kelapa sawit. Dimana, ketel uap ini lah yang menjadi sumber tenaga dan sumber uap yang akan dipakai untuk mengolah kelapa sawit. disini kita akan membahas sedikit tentang ketel uap yang digunakan dalam pabrik kelapa sawit

Sebelum kita membahas ketel uap yang digunakan dipabrik kelapa sawit. ada baiknya kalau kita mengetahui dahulu apa itu ketel uap dan berfungsi sebagai apa.

Ketel uap merupakan suatu alat konversi energi yang merubah Air menjadi Uap dengan cara pemanasan dan panas yang dibutuhkan air untuk penguapan diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada ruang bakar ketel uap.

Uap (energi kalor) yang dihasilkan ketel uap dapat digunakan pada semua peralatan yang membutuhkan uap di pabrik kelapa sawit, terutama turbin. Turbin disini adalah turbin uap dimana sumber penggerak generatornya adalah uap yang dihasilkan dari ketel uap. selain turbin alat lain di pabrik kelapa sawit yang membutuhkan uap seperti di sterilizer (Alat untuk memasak TBS) dan distasiun pemurnian minyak (Klarifikasi). oleh karena itu kualitas uap yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dipabrik kelapa sawit tersebut. karena jika tidak akan mengganggu expositions pengolahan dipabrik kelapa sawit.

Gambar sirkulasi air pada pipa ketel uap

Bahan Bakar Ketel Uap

Agar kualita uap yang dihasilkan dari ketel uap sesuai dengan yang diinginkan/dibutuhkan maka dibutuhkan sejumlah panas untuk menguapkan air tersebut, dimana panas tersebut diperoleh dari pembakaran bahan bakar di ruang bakar ketel. Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna didalam ketel maka diperlukan beberapa syarat, yaitu:

Perbandingan pemakaian bahan bakar harus sesuai (cangkang dan serabut)

Udara yang dipakai harus mencukupi

Waktu yang diperlukan untutk expositions pembakaran harus cukup.

Panas yang cukup untuk memulai pembakaran

Kerapatan yang cukup untuk merambatkan nyala programming interface

Dalam hal ini bahan bakar yang digunakan adalah serabut dan cangkang, Adapaun alasan mengapa digunakan serabut dan cangkang sebagai bahan bakar adalah :

1. Bahan bakar cangkang dan serabut cukup tersedia dan mudah diperoleh dipabrik.

2. Cangkang dan serabut merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit apabila tidak digunakan.

3. Nilai kalor bahan bakar cangkang dan serabut memenuhi persyaratan untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.

4. Sisa pembakaran bahan bakar dapat digunakan serbagai pupuk untuk tanaman kelapa sawit.

5. Harga lebih ekonomis.

Cangkang adalah sejenis bahan bakar padat yang berwarna hitam berbentuk seperti batok kelapa dan agak bulat, terdapat pada bagian dalam pada buah kelapa sawit yang diselubungi oleh serabut.

Pada bahan bakar cangkang ini terdapat berbagai unsur kimia antara lain : Carbon (C), Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2) dan Abu. Dimana unsur kimia yang terkandung pada cangkang mempunyai persentase (%) yang berbeda jumlahnya., bahan bakar cangkang ini setelah mengalami expositions pembakaran akan berubah menjadi arang, kemudian arang tersebut dengan adanya udara pada dapur akan terbang sebagai ukuran partikel kecil yang dinamakan peatikel pijar.

Apabila pemakaian cangkang ini terlalu banyak dari serabut akan menghambat expositions pembakaran akibat penumpukan arang dan nyala programming interface kurang sempurna, dan jika cangkang digunakan sedikit, panas yang dihasilkan akan rendah.karena cangkang apabila dibakar akan mengeluarkan panas yan besar.

Serabut adalah bahan bakar padat yang bebentuk seperti rambut, apabila telah mengalami compositions pengolahan berwarna coklat muda, serabut ini terdapat dibagian kedua dari buah kelapa sawit setelah kulit buah kelapa sawit.didalam serabut dan daging buah sawitlah minyak CPO terkandung.

Panas yang dihasilkan serabut jumlahnya lebih kecil dari yang dihasilkan oleh cangkang, oleh karena itu perbandingan lebih besar serabut dari pada cangkang.disamping serabut lebih cepat habis menjadi abu apabila dibakar, pemakaian serabut yang berlebihan akan berdampak buruk pada compositions pembakaran karena dapat menghambat expositions perambatan panas pada pipa water divider, akibat abu hasil pembakaran beterbangan dalam ruang dapur dan menutupi pipa water wall,disamping mempersulit pembuangan dari pintu ekspansion entryway (Pintu keluar untuk abu dan arang) akibat terjadinya penumpukan yang berlebihan.

Cara Kerja Mesin Boiler Pabrik Kelapa Sawit

Bisnis pabrik kelapa sawit memang menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Berpusat di Pulau Sumatera, pabrik kelapa sawit akan terus membutuhkan pekerja baru yang mampu bekerja dengan cekatan. Namun, karena mengenal dan mengerti cara kerja mesin-mesin di pabrik kelapa sawit bukanlah hal yang mudah, maka perlu diadakan pelatihan untuk pengenalan mesin-mesin serta fungsinya dalam mengolah kelapa sawit.

Sebut saja heater, salah satu mesin inti dalam compositions pengolahan kelapa sawit. Cara  kerja mesin kettle pabrik kelapa sawit sebetulnya mudah, saat sudah mengerti dan terbiasa mengoperasikan meisn ini. Namun, jika belum terbiasa akan tetap didampingi oleh administrator mesin evaporator kelapa sawit. Lowongna kerja administrator evaporator pabrik kelapa sawit cukup jarang ditemui, karena membutuhkan tenaga kerja yang berpengalaman. Maklum, harga kettle untuk pabrik kelapa sawit cukup mahal, sehingga saat terjadi kerusakan pabrik akan mengeluarkan uang yang tidak sedikit.

Prinsip kerja heater di pabrik kelapa sawit hampir sama dengan mesin lain, di mana harus dimatikan ketika selesai, dan harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan. Berikut tahapannya.

Periksa tangki air umpan, apakah sudah dalam keadaan penuh dan apakah air sudah sesuai standart air umpan

Pompa air umpan ada dalam kondisi baik

Cek pengaman peralatan lain. Security valve heater harus dalam keadaan baik

Permukaan air harus pada kondisi ordinary

Ruang bakar (dapur) harus dalam keadaan bersih

Bahan bakar heater dalam keadaan cukup

Setiap unit mesin harus dijaga dan dicatat kondisinya

Pengoperasian

Valve ventilasi yang ada pada upper drum dan header super warmer harus dalam keadaan tertutup

Level air pastikan dalam kondisi ordinary

Pompa air umpan dihidupkan, dan valve buangan air dalam keadaan terbuka kurang lebih satu menit

Bahan bakar yang tersedia mulai dibakar

Prompted draft fan mulai dioperasikan, dengan syarat pintu ruang bakar (dapur) dalam keadaan tertutup

Essential dan auxiliary air fan, bearer air fan, programmed fuel feeder, dan transport bahan bakar sudah menyala

Tekanan kettle dinaikkan secara bertahap

Principle valve dibuka ke turbin dengan bertahap

Selama kettle menyala, abu ditarik secara perlahan

Blowdown dan shoot blower dilakukan secara berkala

Serta, mencatat operasional kettle setiap stick

Penghentian

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mematikan fan

Sisa bahan bakar yang ada di dapur kettle ditarik

Tekanan kettle diturunkan perlahan, dan melakukan sirkulasi air

Valve ventilasi pada upper drum dan header super warmer dibuka

Valve principle steam ditutup pada tekanan 7 kg/cm2

Level air diatur kembali hingga ada pada posisi ordinary

Operasional pompa umpan diberhentikan. Begitu pula compound dosing pump, serta menutup valve uap di dearator serta feed water tank

Supply arus listrik ke kettle dihentikan

Terakhir, jika ada kerusakan, maka sudah menjadi tugas administrator untuk membuat laporan kerusakan

Prinsip kerja kettle pada pabrik kelapa sawit kurang lebih seperti yang dijabarkan di atas. Untuk expositions persiapan, pengoperasian, serta pemberhentiannya akan sama saja di seluruh pabrik kelapa sawit. Administrator tidak disarankan melewatkan satu tahapan selama kettle dijalankan, apalagi menjalankan evaporator secara acak dan tidak berurutan. Tenaga kerja yang bisa diandalkan dan mampu belajar dengan cepat sangat dibutuhkan di pabrik kelapa sawit. Berminat untuk bekerja di sana?

Mengenal Bagian-Bagian Boiler Pada Pabrik Kelapa Sawit

Gambar kettle pabrik kelapa sawit pasti sudah banyak dijumpai oleh mereka yang memang bekerja atau berbisnis pada bidang ini. Jika merujuk pada gambarnya, evaporator terbagi menjadi beberapa bagian. Setiap bagian ini bekerja sesuai fungsi masing-masing, yang pada akhirnya mengolah kelapa sawit menjadi bahan siap pakai. Mengenal bagian heater kelapa sawit akan memudahkan Anda dalam mempelajari kinerjanya dalam pabrik kelapa sawit.

Untuk perawatan kettle pabrik kelapa sawit sendiri memang harus dilakukan secara rutin dan harus diperhatikan jangka waktunya. Biasanya, bisa dilakukan perawatan mingguan atau bulanan untuk memastikan setiap komponennya masih layak pakai. Ada tiga belas bagian evaporator yang harus diperhatikan, sehingga compositions kettle pabrik kelapa sawit tetap predisposition berjalan seperti semula tanpa ada gangguan.

Ruang bakar (dapur). Bahan bakar akan dibakar di bagian ini dan menghasilkan gas panas. Terdapat beberapa lubang yang menjadi tempat keluar masuknya udara pembakaran agar dapat terjadi pembakaran sempurna. Pada ruangan ini dikelilingi oleh banyaknya tube air yang mampu menyerap uap panas hasil produksi steam

Upper drum. Terbuat dari low karbon steel dengan campuran chrome, vanadium, dan molybdenum. Fungsinya adalah untuk menampung air umpan yang akan didistribusikan ke pipa air pembangkit steam, dan menampung uap dari pipa pembangkit

Header air umpan. Berbentuk silinder bejana yang diletakkan di sekeliling dapur dan di bawah fire review yang ada di dinding depan evaporator. Fungsinya untuk menampung air umpan dan mendistribusikan ke pipa air pembangkit uap

Header

Tube air pembangkit uap. Di sini, air akan diubah menjadi uap dengan pemanasan gas dari dapur. Tube disusun sedemikian rupa agar bisa menerima panas secara maksimal

Downcomer pipe. Pipa ini tidak memperoleh pemanasan dari gas panas. Tugasnya mengalirkan umpan kettle dari upper drum ke header, upper drum ke drum bawah, dan upper drum ke header.

Tube superheater. Uap kering dinaikkan ke uap superheat dengan panas 2800 ke 3000 Celcius. Isinya adalah uap dari upper drum yang selanjutnya dipanaskan oleh

Jenis-Jenis Boiler Berdasarkan Cara Kerjanya

Jenis-Jenis Boiler Berdasarkan Cara Kerjanya

Jenis-Jenis Boiler Berdasarkan Cara Kerjanya

Fire Tube Boiler 3TON
Fire Tube Boiler 3TON

Kemajuan teknologi memang sangat berdampak signifikan terhadap kegiatan manusia terutama pada sektor industri. Berbagai macam pengembangan teknologi dilakukan agar mempermudah kinerja manusia, sehingga pada saat ini telah terdapat banyak jenis-jenis alat industri yang memiliki tujuan yang sama tetapi memiliki cara kerja yang berbeda, tidak terkecuali evaporator. Setelah pada postingan sebelumnya kita membahas tentang pengertian kettle serta bagian-bagian utamanya, kali ini kita akan mencoba mengulas jenis-jenis

Pabrik thermal oil heater

evaporator serta kelebihan dan kekurangannya.

Apa yang dimaksud dengan evaporator?

Evaporator adalah suatu perangkat berbentuk becana tertutup yang digunakan untuk memanaskan air sehingga menghasilkan steam (uap), panas dari hasil pembakaran bahan bakar dalam heater akan ditransferkan ke media air yang mengalir di dalam pipa-pipa, saat suhu air telah mencapai temperatur tertentu maka akan terjadi penguapan. Sehingga dapat kita artikan bahwa kettle merupakan suatu alat yang digunakan untu membuat steam, seperti yang kita ketahui uap dapat digunakan untuk menggerakkan turbin pada pembangkit listrik dan berfungsi sebagai pencaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang teknologi evaporator pada saat ini, alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu mengetahui jenis heater yang withering pertama digunakan. Kettle ini disebut dengan Pot Boiler atau Hycock Boiler yang memiliki bentuk yang withering sederhana dalam sejarah dan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18. Evaporator ini memiliki volume air yang besar tetapi hanya dapat memproduksi uap pada tekanan yang rendah, dengan menggunakan bahan bakar kayu serta batu bara. itulah sedikit penjelasan tetang kettle kuno yang berjaya pada masanya.

Baca juga: Fungsi Boiler Serta Komponen-Komponen Utamanya

Jenis-Jenis Boiler

Jenis heater dapat dibedakan dari berbagai macam hal seperti karakteristik, cara kerja, tipe pipa dan bahan bakar yang digunakan. Setiap jenis heater memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing, seperti yang telah kita jabarkan di bawah ini:

Jenis Boiler Berdasarkan Type Tube (Pipa):

1. Fire Tube Boiler

Pada heater ini memiliki dua bagian didalamnya yaitu bagian tube yang merupakan tempat terjadinya pembakaran dan bagin barrel/tong yang berisi fluida. Tipe heater pipa programming interface ini memiliki karakteristik yaitu menghasilkan jumlah steam yang rendah serta kapasitas yang terbatas.

Prinsip Kerjanya: Proses pengapian terjadi didalam pipa dan panas yang dihasilkan diantarkan langsung kedalam heater yang berisi air.

Kelebihan: Proses pemasangan cukup mudah dan tidak memerlukan pengaturan yang khusus, tidak membutuhkan zone yang besar dan memiliki biaya yang murah.

Kekurangan : Memiliki tempat pembakaran yang sulit dijangkau saat hendak dibersihkan, kapasitas steam yang rendah dan kurang efisien karena banyak kalor yang terbuang sia-sia.

2. Water Tube.

Memiliki kontruksi yang hampir sama dengan jenis pipa programming interface, jenis ini juga terdiri dari pipa dan barel, yang menbedakan hanya sisi pipa yang diisi oleh air sedangkan sisi barrel merupakan tempat terjadinya pembakaran. Karakteristik pada jenis ini ialah menghasilkan jumlah steam yang relatif banyak.

Prinsip Kerja: Proses pengapian terjadi pada sisi luar pipa, sehingga panas akan terserap oleh air yang mengalir di dalam pipa.

Kelebihan: Memiliki kapasitas steam yang besar, niali efesiensi relatif lebih tinggi dan tungku pembakaran mudah untuk dijangkau saat akan dibersihkan.

Kekurangan: Biaya investasi awal cukup mahal, membutuhkan zone yang luas dan membutuhkan komponen tambahan dalam hal penanganan air.

Berdasarkan Jenis Bahan Bakar

1. Strong Fuel (Bahan Bakar Padat)

Sort kettle ini menggunakan bahan bakar padat seperti kayu, batu bara, dengan karakteristik seperti harga bahan bakar relatif lebih murah dan lebih efesiensi bila dibandingkan dengan evaporator listrik.

Prinsip Kerja: Pemanasan bersumber dari pembakaran bahan bakar padat atau bisa juga campuran dari beberapa bahan bakar padat (batu bara dan kayu) yang dibantu dengan oksigen.

Kelebihan: Bahan bakar mudah untuk didapatkan dan lebih murah.

Kekurangan: Sisa pembakaran sulit untuk dibersihkan,.

2. Bahan Bakar Minyak (Oil Fuel)

Jenis ini memiliki bahan bakar dari fraksi minyak bumi, dengan karakteristik yaitu memiliki bahan baku pembakaran yang lebih mahal, tetapi memiliki nilai efesiensi yang lebih baik jika dibandingkan denan yang lainnya.

Prinsip Kerja: Pemanasan yang bersumber dari hasil pembakaran antara campuran bahan bakar cair (kerosen, sun oriented, residu) dengn oksigen dan sumber panas.

Kelebihan: Memiliki sisa pembakaran yang sedikit sehingga mudah dibersihkan dan bahan baku yang mudah didapatkan.

Kekurangan: Memiliki harga bahan baku yang mahal serta memiliki kontruksi yang mahal.

3. Bahan Bakar Gas (Gaseous Fuel)

Memiliiki jenis bahan bakar gas dengan karakteristik bahan baku yang lebih murah dan nilai efesiensi lebih baik jika dibandingkan dengan jenis tipe bahan bakar lain.

Prinsip Kerja: Pembakaran yang terjadi akibat campuran dari bahan bakar gas (LNG) dengan oksigen serta sumber panas.

Kelebihan: memiliki bahan bakar yang withering murah dan nilai efesiensi yang lebih baik.

Kekurangan: Kontruksi yang mahal dan sumber bahan bakar yang sulit didapatkan, harus melalui jalur distribusi.

4. Electric

Dari namanya saja kita tentu sudah mengetahu bahwa sumber panas alat ini berasal dari listrik, dengan karakteristik bahan bakar yang lebih murah akan tetapi memiliki tingkat efesiensi yang rendah.

Prinsip Kerja: Pemanas bersumber dari listrik yang menyuplai panas.

Kelebihan: Memiliki perewatan yang sederhana dan sumber pemanas sangat mudah untuk didapatkan.

Kekurangan: Nilai efesiensi yang buruk dan memiliki temperatur pembakaran yang rendah.

Sekian pembahasan mengenai jenis-jenis kettle berdasarkan kerjanya, diharapkan agar artikel ini dapat bermanfaat bagi anda yang membutuhkan, Terimakasih.

PENGERTIAN BOILER MODEL VERTICAL

PENGERTIAN BOILER MODEL VERTICAL

PENGERTIAN BOILER MODEL VERTICAL

PENGERTIAN BOILER

Kettle adalah bejana bertekanan dengan bentuk dan ukuran yang didesain untuk menghasilkan uap panas atau steam. Steam dengan tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu expositions.

PRINSIP KERJA

Prinsip kerja dari kettle (Saturated steam) bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Air Umpan setelah melalui expositions pretreatment di conditioner atau air condensate dipompakan ke economizer.

Di economizer terjadi pemanasan awal yang memanfaatkan panas buang di stack. Pemanasan awal dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dari kettle.

Selanjutnya air umpan masuk ke dalam ketel tapi sebelumnya diberikan chemichal sesuai dosis yang ditentukan.

Setelah itu air umpan yang mengalami pemanasan didalam ketel uap berubah fasa menjadi steam dan siap didistribusikan.

Setelah steam berubah fasa kembali menjadi (air condensat) maka bisa kembali dipompakan kedalam ketel kembali. Air make up hanya digunakan untuk menggantikan hilangnya air akibat expositions blowdown.

SISTEM BOILER

Sistem Air umpan

Air umpan adalah air yang disuplai ke evaporator untuk dirubah menjadi steam. Sedangkan sistem air umpan adalah sistem penyediaan air secara otomatis untuk evaporator sesuai dengan kebutuhan steam. Ada dua sumber Air umpan, yaitu:

o Kondensat : steam yang telah berubah fasa menjadi air (mengembun)

o Air make up : air baku yang sudah diolah

Untuk meningkatkan efisiensi evaporator air umpan sebelum di suplai ke kettle dipanaskan terlebih dahulu menggunakan limbah panas dari smokestack.

Sistem Steam

Sistem steam adalah expositions pengontrolan produksi steam dalam evaporator, seperti: kapasitas, weight, dsb. Selanjutnya steam didistribusikan ke pengguna melalui jalur perpipaan.

Sistem Bahan bakar

Sistem bahan bakar adalah semua gear atau peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar evaporator. Peralatan yang digunakan tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan evaporator.

KLASIFIKASI BOILER

Berbagai bentuk evaporator telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk kettle sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang heater yang mempengaruhi lingkungan dan produk steamseperti apa yang akan dihasilkan. Berikut klasifikasi evaporator yang telah dikembangkan:

a. Berdasarkan tipe pipa :

# Fire Tube:

Tipe evaporator pipa programming interface memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang rendah.

Cara kerja : expositions pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan dihantarkan langsung kedalam evaporator yang berisi air. Besar dan konstruksi kettle mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan evaporator tersebut.

# Water Tube:

Tipe evaporator pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi.

Cara Kerja : expositions pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap optional superheater dan essential superheater baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.

b. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :

# Solid Fuel

Tipe evaporator bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan kettle yang menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan kettle tipe listrik.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected item, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.

# Oil Fuel

Tipe heater bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran withering mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan kettle bahan bakar padat dan listrik.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar cair (sunlight based, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.

# Gaseous Fuel

Tipe heater bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran withering murah dibandingkan dengan semua tipe kettle. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe evaporator berdasarkan bahan bakar.

Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas (LNG) dengan oksigen dan sumber panas.

# Electric

Tipe heater listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih murah dibandingkan dengan kettle yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini withering rendah jika dbandingkan dengan semua tipe evaporator berdasarkan bahan bakarnya.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas.

c. Berdasarkan kegunaan heater :

# Power Boiler

Tipe control heater memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steamdigunakan untuk menjalankan compositions industri.

Cara kerja : steam yang dihasilkan kettle ini menggunakan tipe water tube evaporator, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar, sehingga mampu memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.

# Industrial Boiler

Tipe modern kettle memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas untuk menjalankan compositions industri dan sebagai tambahan pemanas.

Cara kerja : steam yang dihasilkan kettle ini dapat menggunakan tipe water tube atau shoot tube heater, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang sedang.

# Commercial Boiler

Tipe business kettle memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk menjalankan expositions operasi komersial.

Cara kerja : steam yang dihasilkan kettle ini dapat menggunakan tipe water tube atau shoot tube heater, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang rendah.

# Residential Boiler

Tipe private kettle memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.

Cara kerja : steam yang dihasilkan kettle ini menggunakan tipe shoot tube heater, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah

# Heat Recovery Boiler

Tipe warm recuperation kettle memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasilsteam ini digunakan untuk menjalankan expositions industri.

Cara kerja : steam yang dihasilkan evaporator ini menggunakan tipe water tube kettle atau discharge tube heater, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar.

d. Berdasarkan konstruksi evaporator :

# Package Boiler

Tipe bundle evaporator memiliki karakteristik : perakitan kettle dilakukan di pabrik pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk heater.

# Site Erected Boiler

Tipe site raised heater memiliki karakteristik : perakitan kettle dilakukan di tempat akan berdirinya evaporator tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.

ONCE TROUGH  BOILER MANUFACTURES

ONCE TROUGH BOILER MANUFACTURES

ONCE TROUGH BOILER MANUFACTURES

Type boiler  ONCE TROUGH BOILER  is the main steam maker that can band together with you for an extensive online support framework and aggregate weight vessel guarantees against workmanship and water treatment issues. Our entire frameworks are streamlined to cooperate, to expand productivity and execution. That implies you get the steam you require speedier, and all the more monetarily that ever previously.

A Turn-key engine compartment incorporates:

Measured Boiler Systems

MW Water Softener

BOILERMATE® Water Treatment

Feedwater Tank

Feedwater Pumps

Brackish water Tank

Steam Header

Ace Controller Communication Systems

Fireplace Stacks

Establishment Services

Support Systems

 

WITH THE PRESS OF A SINGLE BUTTON,

type IDM BOILERS PRODUCE STEAM IN FIVE MINUTES OR LESS.

Would you purchase an auto that necessities to sit out of gear throughout the night or warm up for a hour and a half before you can drive it? Obviously not. So why endured that for your heater? There’s no-warm up vital. In five minutes or less from start-up, you have steam to run your procedures, warm your office or whatever you require it for, when you require it. IDM’s boilers highlight quick begins that track correctly to exceptional load swings. With our inventive “MI” (Multiple Installation) framework, you can construct an on-request steam plant altered to take care of your particular demand necessities. Our MI framework gives the adaptability to work to current steam stacks inside tight resistances, and our more effective boilers are synchronized to give you the steam you need and cycle on and off when you needn’t bother with it.

water tube ONCE TROUGH BOILER boilers meet settle for less, decrease upkeep and checking needs, and lessen space necessities. What’s more, they do it with the most genuine world, in-benefit effectiveness conceivable, sparing you up to 20% on fuel costs.

Why ONCE TROUGH BOILER

Littler IS BETTER

ONCE TROUGH BOILER exceptional, minimized measured plan uses a low-volume weight vessel, offering yield limits equivalent to considerably bigger customary, obsolete boilers. The subsequent littler heater impression gives outline adaptability, diminished development expenses and more choices with existing spaces. ONCE TROUGH BOILER boilers wipe out tube pull-space and entryway swing space necessities run of the mill of traditional outlines. This permits setup of the engine compartment for twofold the yield of a current evaporator plant or decrease of its size by more than 50%. Furthermore, a ONCE TROUGH BOILER heater framework is so adaptable, you can have various boilers taking a shot at a similar framework in independent establishments or introduce ONCE TROUGH BOILER  boilers at the purpose of-utilization with a specific end goal to dispose of vitality misfortune through line transmission.

Read more about measured boilers and why estimate matters.

ONCE TROUGH BOILER  SAVINGS SOLUTIONS

ONCE TROUGH BOILER  low water volume configuration results in ideal warmth exchange with fuel-to-steam efficiencies of 90% +/ – at all heap conditions, which thusly, can spare a huge number of dollars every year.

Read more about ONCE TROUGH BOILER Saving Solutions

Heater Maintenance

WE MAKE MAINTENANCE EASY AND FAST

A very much kept up ONCE TROUGH BOILER  evaporator gives the most noteworthy productivity for the duration of the life of the framework and ensures this imperative speculation. It’s a fundamental piece of keeping your ONCE TROUGH BOILER  heater running like the day you got it. What’s more, with a 3-hour shutdown for routine reviews, you don’t need to lose an entire day or close the entire plant down. Simply close down one measured kettle and keep the others up and running. From water examination, to our MOM online emotionally supportive networks, to by and large effectiveness, our ONCE TROUGH BOILER evaporator upkeep program guarantees that you’ll spare down time while sparing vitality costs. Additionally, most parts are secured free, and crisis benefit is accessible should you require it.

Take in more about ONCE TROUGH BOILER Maintenance

A WARRANTY YOU CAN COUNT ON, AND THE ONLY MANUFACTURER WHO GUARANTEES IT

ONCE TROUGH BOILER  is known the world over for our devotion to quality and our continuous drive for perfection. Our items are upheld by the best building innovation in the business and each ONCE TROUGH BOILER kettle is sponsored by a guarantee you can depend on. By picking ONCE TROUGH BOILER support and investigation program, you’ll be settling on an astute choice guaranteeing effortless evaporator activity.

Our assurance covers most parts and work costs, and in addition the business’ solitary Pressure Vessel Guarantee  against erosion. By choosing our upkeep and examination program, you enroll ONCE TROUGH BOILER master stewardship over the long haul dependable and proficient task of your boilers.

Evaporator Safety

Wellbeing SOLUTIONS

With in excess of 200,000 units in task around the world, ONCE TROUGH BOILER  has never had a weight vessel blast. Ever. ONCE TROUGH BOILER  boilers are inherently more secure by plan. With low water content joined with the novel heater geometry, calamitous vessel disappointment is for all intents and purposes inconceivable. ONCE TROUGH BOILER  boilers likewise have various defends past essential vessel wellbeing to guarantee safe tasks, as well as high productivity and solid activity.

Brisk TO STEAM, QUICK TO OPERATION

ONCE TROUGH BOILER can have your kettle conveyed in as meager as about fourteen days if your model is in stock. Custom forms can prepared in as meager as about two months. Our assembling plant is running and loaded, prepared to convey your next heater arrangement. Furthermore, with production line preparing accessible from an affirmed ONCE TROUGH BOILER design, you can make sure your framework is up and running and effortless from the first occasion when you fire it.

Tributes

“Our steam stack changes from 5,000 PPH (Pounds Per Hour) to 50,000 PPH, so we were searching for a trustworthy and dependable kettle framework that could give us the correct measure of steam for the low-and appeal times. Our past boilers couldn’t keep running on low loads, and the proficiency would diminish radically. The ONCE TROUGH BOILER boilers are exceptionally proficient and ecologically benevolent, and require next to no consideration while working, in addition to they take up significantly less room.”

– Jack Avant, Engineering Manager, Gulistan Carpet

“We were running a quite productive task, however with ONCE TROUGH BOILER  innovation, we assessed an extra 10 to 20% fuel sparing, and that truly stood out enough to be noticed.”

– Paul Gackel, PE, Director of Facilities/Utilities, Spangler Candy

“At this moment North Carolina is in a dry season circumstance. I’m going to loads of gatherings on what should be possible about water protection and ONCE TROUGH BOILER boilers, since they are so little and productive, have truly put us path in front of everyone around town – and this industry – on water preservation.”

– Shannon Clifton, Engineering Supervisor, Duke Raleigh Hospital

Hot Oil Heater-Indonesia

Hot Oil Heater-Indonesia

Hot Oil Heater- Indonesia

Pelumas Penghantar Panas atau Heat Transfer Oil

Perpindahan panas adalah disiplin rekayasa termal yang menyangkut generasi, penggunaan, konversi, dan pertukaran energi panas dan panas antara sistem fisika. Perpindahan panas yang diklasifikasikan ke dalam berbagai mekanisme, seperti konduksi termal , konveksi termal , radiasi termal , dan exchange energi melalui perubahan fase . Insinyur juga mempertimbangkan exchange massa berbeda spesies kimia, baik dingin atau panas, untuk mencapai perpindahan panas. Sementara mekanisme ini memiliki karakteristik yang berbeda, mereka sering terjadi secara simultan dalam sistem yang sama.

Konduksi panas, juga disebut difusi, adalah pertukaran mikroskopis langsung energi kinetik dari partikel melalui batas antara dua sistem. Ketika sebuah benda berada pada berbeda Temperatur dari yang lain tubuh atau sekitarnya, panas mengalir sehingga tubuh dan lingkungan mencapai suhu yang sama, pada saat mana mereka berada dalam kesetimbangan termal . Perpindahan panas tersebut selalu terjadi spontan dari daerah suhu tinggi untuk wilayah lain suhu yang lebih rendah, seperti yang dijelaskan oleh hukum kedua termodinamika .

Hukum I termodinamika menyatakan bahwa energi adalah kekal, tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Berdasarkan teori ini, Anda dapat mengubah energi kalor ke bentuk lain sesuka Anda asalkan memenuhi hukum kekekalan energi.

Namun, kenyataannya tidak demikian. Energi tidak dapat diubah sekehendak Anda. Misalnya, Anda menjatuhkan sebuah bola besi dari suatu ketinggian tertentu.

Pada saat bola besi jatuh, energi potensialnya berubah menjadi energi kinetik. Saat bola besi menumbuk tanah, sebagian besar energi kinetiknya berubah menjadi energi panas dan sebagian kecil berubah menjadi energi bunyi.

Sekarang, jika prosesnya Anda balik, yaitu bola besi Anda panaskan sehingga memiliki energi panas sebesar energi panas ketika bola besi menumbuk tanah, mungkinkah energi ini akan berubah menjadi energi kinetik, dan kemudian berubah menjadi energi potensial sehingga bola besi dapat naik?

Peristiwa ini tidak mungkin terjadi walau bola besi Anda panaskan sampai meleleh sekalipun. Hal ini menunjukkan compositions perubahan bentuk energi di atas hanya dapat berlangsung dalam satu arah dan tidak dapat dibalik.

Compositions yang tidak dapat dibalik arahnya dinamakan expositions irreversibel. Expositions yang dapat dibalik arahnya dinamakan compositions reversibel. Peristiwa di atas mengilhami terbentuknya hukum II termodinamika. Hukum II termodinamika membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dan yang tidak dapat terjadi.

Pembatasan ini dapat dinyatakan dengan berbagai cara, antara lain, hukum II termodinamika dalam pernyataan aliran kalor: “Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya”; hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor: “

Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah repository dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar”; hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi: “Add up to entropi semesta tidak berubah ketika expositions reversibel terjadi dan bertambah ketika compositions ireversibel terjadi”.

Nah dari hukum dasar termodinamika di atas , pada kesempatan ini saya ingin share, bagaimana exchange/perpindahan panas berlangsung dengan menggunakan pelumas sebagai media penghantar panasnya (Heat exchange oil).

sedangkan media penghantar panas lain (air) akan saya bahas pada kesempatan yang lain.

Pelumas penghantar panas ini biasanya di aplikasikan pada industri yang pada compositions produksinya dibutuhkan panas untuk katalis dalam membuat ikatan (bond) antar unsur kimianya dalam expositions sehingga dapat terikat lebih baik dan erat atau sempurna

Apa kriteria dasar yang harus di miliki oleh Pelumas penghantar panas ( Heat Transfer Oil ) ?

Tidak mudah terbakar dan menguap. Artinya di sini pelumas tersebut harus memiliki streak point yang tinggi.

Tidak mudah rusak rantai karbonnya/unsur ikatan pelumasnnya. Rusak nya rantai karbon dapat di lihat dari perubahan warnanya dari warna asalnya menjadi gelap (teroksidasi). Artinya bahan dasar pelumas tersebut , haruslah berasal dari pengolahan minyak bumi yang mengandung rantai karbon panjang (long chain carbon)

Mudah menyerap panas dan memberikan panas dan mempunyai sifat yang stabil (run temperatur tidak besar). Karena pemanasan yang lebih cepat merata, maka resiko kebakaran dapat dikurangi, yang mungkin terjadi akibat panas yang langsung mengena terhadap bahan – bahan yang sedang di compositions.

Mudah untuk digerakkan/dipindahkan artinya pelumas dapat membawa panas dari sumber panas ke media yang akan di panaskan dengan melalui exchange pompa

Tidak bersifat korosif dan dapat membawa kotoran yang ada di dalam sistem pemanasan.

Hal-hal yang harus di perhatikan dalam sistim pemanasan yang menggunakan Pelumas Penghantar Panas (Heat exchange Oil) :

Harap diperhatikan supaya sistem sirkulasi tertutup secara add up to untuk mencegah terjadinya oksidasi, pencemaran dan penguapan.

Tingkat aliran pelumas harus tetap dikontrol untuk mencegah tempat-tempat tertentu menjadi terlalu panas (biasanya antara 1.5 – 3 meter for each detik)

Gambar contoh : Sistim alat penukar panas (Heat Exchanger) dengan memakai Pelumas Penghantar Panas (Heat Tranfer oil) sebagai media pembawa panas nya

Pelumas Penghantar Panas (Heat Transfer Oil), sebagai media penukar panas, oleh beberapa orang dianggap sebagai alternatif yang lebih baik untuk mengatasi masalah kualitas air dan keterbatasan temperatur sistem yang di miliki oleh sistem air. selain itu ada beberapa keunggulan lainnya seperti yang terlihat pada tabel berikut ini

Keuntungan pemakaian Pelumas penghantar Panas (Heat tranfer oil) dibanding dengan sistem lainnya, secara umum bisa dilihat sebagai berikut:

Effisiensi, banyak orang percaya bahwa Pelumas Penghantar Panas mempunyai efisiensi 5 hingga 8% lebih baik dibandingkan dengan penggunaan sistem uap konvensional, hal ini dikarenakan pada sistem uap konvensional banyak terdapat warm misfortune misalnya di steam trap 6% hingga 14% tergantung panjangnya pipa instalasi dari sistemnya. Selain itu warm misfortune di air blowdown hingga 3%, dan warm misfortune di deaerator hingga 2%.

Sertifikasi, untuk mengoperasikan sistem uap bertekanan diperlukan sertifikasi baik administrator yang menjalankannya maupun instalasinya sendiri, di banyak negara hal ini merupakan undang-undang yang harus dipatuhi sehingga berdampak terhadap biaya operasional.

Tidak seperti sistem uap bertekanan, hampir semua instalasi panas dengan menggunakan Pelumas Penghantar Panas beroperasi pada tekanan atmosfir. Tekanan pada sistem ini hanya terbatas pada tekanan pompa sirkulasi yang digunakan, yang hanya berkisar antara 2 – 4 bar.

Korosi, sistem uap sangat rentan terhadap korosi, udara dan garam yang terkandung di dalam air merupakan komponen utama penyebab korosi. Uap juga sangat abrasif terhadap logam karena tidak adanya daya lumas.

Sistem pemindahan panas (Heat Exchanger) yang digunakan untuk memanaskan pelumas bersifat tidak korosif dan berdaya lumas sama dengan minyak pelumas sehingga tidak menyebabkan korosi dan abrasi pada logam.

Support, karena tidak adanya steam traps, condensate return, dan compound dosing pada evaporator water pada sistem pemanas yang menggunakan pelumas penghantar panas maka otomatis upkeep nya juga lebih sedikit.

Ramah Lingkungan, lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan steam kettle yang penggunaan airnya harus diproses secara mekanikal maupun kimiawi sehingga pembuangan air limbahnya harus aman untuk lingkungan.

Keamanan, tidak seperti pada steam evaporator yang memerlukan tekanan tinggi untuk suhu operasi yang tinggi, warm liquid radiators beroperasi pada tekanan atmosfir sehingga sangat aman. Tekanan yang terjadi pada sistem warm liquid radiators hanya akibat tekanan pompa sirkulasi dan bukan tekanan karena tekanan yang diperlukan untuk mencapai temperatur kerja yang diinginkan.

Kontrol suhu, Pengontrolan suhu pada sistem pemanasan pelumas dilakukan langsung pada temperatur pelumasnya, sehingga lebih akurat dibandingkan dengan pada steam evaporator yang diatur dengan cara mengatur tekanan kerja dari sistem

Biaya, Investasi dan biaya operasi sistim pemanasan dengan menggunakan Pelumas Penghantar Panas relative lebih rendah dibandingkan dengan steam evaporator.

Dasar Teori Perhitungan Efisiensi Boiler

Dasar Teori Perhitungan Efisiensi Boiler

Dasar Teori Perhitungan Efisiensi Boiler

4.1 Neraca Panas

Compositions pembakaran dalam kettle dapat digambarkan dalam bentuk graph alir energi. Graph ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi masuk dari bahan bakar diubah menjadi aliran energi dengan berbagai kegunaan dan menjadi aliran kehilangan panas dan energi. Panah tebal menunjukan jumlah energi yang dikandung dalam aliran masingmasing.

eraca panas merupakan keseimbangan energi add up to yang masuk heater terhadap yang meninggalkan heater dalam bentuk yang berbeda. Gambar berikut memberikan gambaran berbagai kehilangan yang terjadi untuk pembangkitan steam. Kehilangan energi dapat dibagi kedalam kehilangan yang tidak dapat dihindarkan dan kehilangan yang dapat dihindarkan. Tujuan dari pengkajian energi adalah agar rugi-rugi/kehilangan dapat dihindari, sehingga dapat meningkatkan

efisiensi energi. Rugi-rugi yang dapat diminimalisasi antara lain:

 Kehilangan gas cerobong:

– Udara berlebih (diturunkan hingga ke nilai least yang tergantung dari

teknologi burner, operasi (kontrol), dan pemeliharaan).

– Suhu gas cerobong (diturunkan dengan mengoptimalkan perawatan

(pembersihan), beban; burner yang lebih baik dan teknologi kettle).

 Kehilangan karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam cerobong dan abu

(mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan; teknologi burner yang lebih baik)

Kehilangan dari blowdown (pengolahan air umpan segar, daur ulang kondensat)

 Kehilangan kondensat (manfaatkan sebanyak mungkin kondensat)

 Kehilangan konveksi dan radiasi (dikurangi dengan isolasi kettle yang lebih baik)

4.2 Nilai Pembakaran Bahan Bakar

Bahan bakar adalah zat kimia yang apabila direaksikan dengan oksigen (02)

akan menghasilkan sejumlah kalor. Bahan bakar dapat berwujud gas, cair, maupun

padat. Selain itu, bahan bakar merupakan suatu senyawa yang tersusun atas

beberapa unsur seperti karbon (C), hidrogen (H), belerang (S), dan nitrogen (N).

Kualitas bahan bakar ditentukan oleh kemampuan bahan bakar untuk

menghasilkan energi. Kemampuan bahan bakar untuk menghasilkan energi ini

sangat ditentukan oleh nilai bahan bakar yang didefinisikan sebagai jumlah energi

yang dihasilkan pada expositions pembakaran per satuan massa atau persatuan volume bahan bakar.

Nilai pembakaran ditentukan oleh komposisi kandungan unsur di dalam bahan bakar. Dikenal dua jenis pembakaran (ESM, Tambunan, Fajar H Karo

1984:33), yaitu:

1. Nilai Kalor Pembakaran Tinggi

Nilai kalor pembakaran tinggi atau juga dikenal dengan istilah High Heating Esteem (HHV) adalah nilai pembakaran dimana panas pengembunan air dari expositions pembakaran ikut diperhitungkan sebagai panas dari compositions pembakaran. Dirumuskan dengan:

HHV = 7986C + 33575(H – O/8) + 2190S… … (4.1a)

2. Nilai Kalor Pembakaran Rendah Nilai kalor pembakaran rendah atau juga dikenal dengan istilah Low Heating Esteem (LHV) adalah nilai pembakaran dimana panas pengembunan uap air dari

hasil pembakaran tidak ikut dihitung sebagai panas dari expositions pembakaran.

Dirumuskan dengan:LHV = HHV – 600(9H + Mm)… … …(4.1b)Dimana Mm

merupakan kelembaban bahan bakar.

4.3 Kebutuhan Udara Pembakaran

Pembakaran adalah expositions persenyawaan bagian dari bahan bakar dengan Odengan disertai kalor. Pembakaran akan terjadi jika titik nyala telah dicapai oleh campuran bahan bakar dengan udara. Di dalam teknik pembakaran diperlukan jumlah udara yang memadai (udara berlebih) sehingga pembakaran yang terjadi akan sempurna. Untuk mengetahui jumlah keperluan udara pada expositions pembakaran harus diketahui kandungan Odalam udara. Komposisi unsur-unsur yang terkandung dalam udara menurut satuan berat (buku STEAM it’s age and utilize, Babcok and Willcox, table 4 hal 9-5) adalah: – 0sebanyak 23% – Nsebanyak 77% Reaksi pembakaran yang terjadi dapat dinyatakan dalam satu satuan berat molekul. Maka reaksi pembakaran dari unsur-unsur bahan bakar adalah sebagai berikut:

1. Zat Belerang terbakar menurut: Untuk pembakaran belerang diperlukan Dalam pembakaran belerang dihasilkan SO

2.sebanyak: 2. Zat Karbon terbakar menurut: Dalam pembakaran karbon diperlukan: Dalam pembakaran karbon dihasilkan COsebesar:

3. Hidrogen terbakar menurut: Maka:Pembakaran H2menghasilkan H2O sebanyak:1 kg S menghasilkan 1,996 kg

SO21 g H menghasilkan 8,9836 kg H2O

Maka untuk menghitung berat gas asap pembakaran perlu dihitung dulu masing-masing komponen gas asap tersebut (Ir. Syamsir A. Muin, Pesawat-pesawat Konversi Energi 1 (Ketel Uap) 1988:196):Berat CO2= 3,66 C kg/kgBerat SO2= 2 S kg/kg Berat H2O = 9 H2kg/kgBerat N2= 77% Us kg/kgBerat O2= 23% UtDari perhitungan di atas maka akan didapatkan jumlah gas asap:Berat gas asap (Gs) = W CO2+ W SO2+ W H2O + W N2+ W OAtau: b. Berat gas asap sebenarnya (Gs) Gs = Us + (1 – A) (kg/kg BB)… … (4.3b)

Untuk menentukan komposisi dari gas asap didapatkan: Kadar gas = (W gas tersebut/W add up to gas) x 100%

4.5 Karbon Yang Tidak Terbakar

Dari compositions pembakaran selama terbentuk gas-gas asap, juga akan terbentuk strong can’t (Msr) dimana strong reject ini terdiri dari abu won’t (Ar), dan karbon can’t (Cr). (ESM. Tambunan, Fajar H karo 1984:35)Persamaannya adalah:mbb+ Us = Gs + Msr… … …… (4.4a) sedangkan dari perhitungan deny didapatkan persamaan:Msr . Ar = mbb. A

Atau…………………………………………………………..(4.4b)Maka karbon yang tidak terbakar dalam terak (Cr) adalah:Cr = 100% – Ar… … … (4.4c)Sehingga massa can’t (Mr) yang terjadi tiap jamnya adalah:Mr = Cr.mbb(kg/stick)… … ..(4.4d)Dimana:

mbb= massa bahan bakar

Us = massa udara pembakaran sebenarnya (kg/kgBB)

Gs = berat gas asap sebenarnya (kg/kgBB)

Msr = massa strong won’t (kg/kgBB)

Ar = prosentase strong decline dalam abu

A = prosentase abu dalam bahan bakar

4.6 Karbon Aktual Yang Habis Terbakar (Ct)

Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dalam dapur ketel tidaklah seluruhnya digunakan untuk membentuk uap, karena sebagian panas tersebut ada yang hilang. (ESM. Tambunan, Fajar H karo 1984:35). Panas yang hilang dari pembakaran bahan bakar dalam dapur ketel merupakan kerugian-kerugian kalor yang diantaranya adalah sebagai berikut: a. Kerugian kalor karena bahan bakar (Q1)Kerugian ini disebabkan karena adanya kandungan air dalam bahan bakar,dimana besarnya dapat dirumuskan sebagai berikut:… … .(4.6a)Dimana:Q1= kerugian kalor karena kelembaban bahan bakar (btu/lb BB)Mm = prosentase kelembaban bahan bakarhg = entalpi uap super panas pada temperatur gas buang (btu/lb)

hf = entalpi pada temperatur udara ruang (btu/lb)

b. Kerugian kalor karena hidrogen (H) yang terdapat dalam bahan bakar (Q2)

Kerugian ini disebabkan karena kandungan unsur hidrogen (H) dalam bahan bakar, yang bila terbakar akan bereaksi dengan oksigen dari udara dan berbentuk uap air (H2).

Besarnya kerugian ini dirumuskan dengan:… … .(4.6b) Dimana Hy = prosentase hidrogen dalam bahan bakar.

s buang (0F)ta= temperatur ruang (0F)d. Kerugian kalor karena pembakaran yang tidak sempurna (Q4)

Gas CO yang terdapat dalam gas asap menunjukkan bahwa sebagian bahan bakar ada yang terbakar tidak sempurna. Hal ini terjadi karena kekurangan udara atau distribusi udara yang kurang baik. Kerugian kalor akibat pembakaran yang tidak sempurna ini dirumuskan dengan: … … (4.6d) Dimana: CO = prosentase gas CO dalam asap Cp= panas jenis rata-rata dari gas asap (kJ/kg 0K)

g. Kerugian kalor karena radiasi dan lain-lain (Q7)

Terjadi akibat penghantaran dan pemancaran panas dari peralatan ketel,misalnya pada badan ketel dan lain-lain.

Besarnya kerugian ini dirumuskan dengan:… … .… (4.6g)

Apabila rugi-rugi kalor tersebut di atas dinyatakan dalam prosentase, maka persamaannya adalah sebagai berikut:

……………………………………………………………………..(4.6h)Dimana Qnmerupakan rugi-rugi kalor dari Qsampai Q7

4.7 Rumus Perhitungan Efisiensi Ketel Uap

Dengan diketahuinya kerugian-kerugian kalor dari hasil pembakaran pada suatu ketel, maka dapat dihitung efisiensi dari ketel tersebut, yang besarnya

dirumuskan:

= η

= … ..(4.7)

(w. Culp, Archie. Jr.1989:211)

4.8 Rumus Perhitungan Kapasitas Produksi Ketel Uap (Mu)

 Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya

H2 dalam bahan bakar

Dimana,H2 = persen H2 dalam 1 kg bahan bakar

Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)

 Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan bakar

Dimana, M – persen kadar air dalam 1 kg bahan bakar

Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (kkal/kg)

 Persen kehilangan panas karena kadar air dalam udara

Dimana, Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45 kkal/kg)

 Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/fly fiery debris

 Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/base fiery debris

 persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tid

Cara Menghitung Efisiensi Boiler

Cara Menghitung Efisiensi Boiler

jual-Hot-Water-boiler-Gas-LPG-PGN-CNG-Solar.png

Cara Menghitung Efisiensi Boiler

Efisiensi kettle adalah sebuah besaran yang menunjukkan hubungan antara supply energi masuk ke dalam evaporator dengan energi keluaran yang dihasilkan oleh heater. Namun demikian, efisiensi pada heater dapat didefinisikan ke dalam tiga cara yaitu:

Efisiensi Pembakaran

Efisiensi Termal

Efisiensi Bahan Bakar-Uap Air (Fuel-to-Steam)

Efisiensi Pembakaran Boiler secara umum menjelaskan kemampuan sebuah burner untuk membakar keseluruhan bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar (heater) kettle. Efisiensi tipe ini dihitung dari jumlah bahan bakar yang tidak terbakar bersamaan dengan jumlah udara sisa pembakaran (overabundance air). Pembakaran evaporator dapat dikatakan efisien apabila tidak ada bahan bakar yang tersisa di ujung keluaran ruang bakar heater, begitu pula dengan jumlah udara sisa.

kettle effectiveness

Untuk mendapatkan efisiensi pembakaran yang tinggi, burner dan ruang bakar kettle harus didesain seoptimum mungkin. Di sisi lain perbedaan penggunaan jenis bahan bakar juga mempengaruhi efisiensi pembakaran. Diketahui bahwa bahan bakar cair dan gas (seperti LNG dan HSD) menghasilkan efisiensi pembakaran yang lebih tinggi jika dibandingkan bahan bakar padat seperti batubara.

Menghitung efisiensi pembakaran kettle tidaklah sulit, kita hanya perlu mengurangi jumlah add up to energi panas yang dilepas oleh pembakaran dengan energi panas yang lolos melewati stack (cerobong asap), dibagi dengan add up to energi panas.

ηcombustion=Qin−QlossesQin×100%

dimana,

ηcombustion : Efisiensi pembakaran kettle (%)

Qin : Energi panas add up to hasil pembakaran (kalori; Joule)

Qlosses : Energi panas lolos melewati cerobong asap (kalori; Joule)

Satu-satunya yang sulit dari efisiensi pembakaran adalah bagaimana mengejar angka yang withering ideal. Efisiensi pembakaran ditandai dengan terbakarnya keseluruhan bahan bakar di ruang bakar. Sedangkan parameter kontrol yang digunakan untuk memastikan keseluruhan bahan bakar terbakar, adalah jumlah udara sisa pembakaran (overabundance air) yang keluar melalui stack. Semakin banyak jumlah overabundance air yang keluar melewati cerobong asap, maka semakin kecil pula kemungkinan jumlah bahan bakar yang belum terbakar bisa melewati cerobong asap. Namun juga, semakin banyak jumlah overabundance air yang lolos melewati cerobong asap, jumlah energi panas yang lolos terbawa oleh udara sisa tersebut juga semakin banyak. Maka dari itu ada angka ideal dari besaran abundance air, sehingga didapatkan efisiensi pembakaran heater yang withering ideal.

photograph IMG_2264.png

Nampak pada ilustrasi grafik di atas bahwa semakin tinggi jumlah udara (oksigen) yang lolos melewati stack, maka akan semakin kecil jumlah bahan bakar termasuk karbon monoksida yang belum terbakar sempurna. Namun juga seperti yang telah kita bahas di atas, semakin tinggi jumlah overabundance air maka grafik efisiensi pembakaran kembali turun, tidak lain hal ini dikarenakan energi panas yang ikut lolos dengan udara sisa tersebut. Maka dapat dipastikan ada nilai withering ideal dari overabundance air sehingga didapatkan efisiensi pembakaran withering baik. Sebagai gambaran saja, nilai overabundance air ideal untuk pembakaran gas alam adalah 5 hingga 10%, bahan bakar cair di angka 5 hingga 20%, dan 15 hingga 60% untuk pembakaran batubara.

Efisiensi Termal Boiler menunjukkan bagaimana performa heater dalam hal fungsinya sebagai warm exchanger. Perhitungan efisiensi ini akan menunjukkan seefektif apa perpindahan energi panas dari compositions pembakaran bahan bakar ke air. Namun perhitungan efisiensi ini tidak terlalu akurat, karena ia tidak memperhitungkan kerugian panas radiasi maupun konveksi yang tidak terserap oleh air. Selain itu, perhitungan efisiensi termal evaporator tidak bisa digunakan untuk analisa ekonomis, sebab perhitungan ini tidak memperhatikan secara teliti jumlah bahan bakar yang dikonsumsi. Atas dasar inilah kita tidak akan membahas lebih dalam mengenai perhitungan efisiensi termal kettle.

Jual Boiler Pelet Kayu-Biomass

Jual Boiler Pelet Kayu-Biomass

PELET KAYU / WOOD PELLET

Pelet kayu (Wood Pellet, WP) menjadi bahan bakar (BB) primadona saat ini terutama di negara yang memiliki 4 musim sebagai bahan bakar pengganti batubara (sebagian / seluruhnya) dalam PLTU batubara, penghangat ruangan, kompor biomassa, dan pengeringan pada jasa laundry. Sementara, pemasaran WP di dalam negeri diatur dengan model satu paket
bersama kompor atau burner untuk digunakan di rumah tangga (pengganti LPG), pabrik-pabrik
pengolahan makanan seperti ayam, tahu, gudeg Jogja, restoran / warung makan, tungku pengering teh / tembakau / jagung / ikan, pengusaha gorengan, dll.
Tingginya permintaan WP di LN disebabkan oleh negara tujuan ekspor batubara (Korsel, Jepang, China, dan India) secara perlahan beralih ke WP yang berkualitas baik, ramah lingkungan, dan terbarukan (terbukti dari permintaan pelet kayu di pasar internasional meningkat pesat). Di sisi lain, China secara bertahap juga mulai melarang penggunaan batubara (kalori rendah) bagi warganya (karena polusi dan emisi sulfur yang tinggi). Australia dan AS meminimalkan penggunaan batubara. Indonesia juga secara perlahan mengganti penggunaan batubara dengan pelet kayu. 
HBA dari th 2009 hingga Maret 2018.

Menaiknya harga batubara akibat pengetatan produksi tahun 2016, menyebabkan  Harga Batubara Acuan (HBA) Indonesia di pasar internasional (November 2016) mulai merayap naik menjadi US$84,89/ton yang sebelumnya, (Oktober 2016) US$69,07/ton, bahkan menembus USD100/ton pada bulan Desember 2016, yaitu menjadi US$101,69/ton. Pada tahun 2018, HBA bulan Maret sekitar US$101,86/ton, tetapi bulan Mei turun, dan bulan Agustus menaik lagi menjadi US$107,83/ton (6322kcal/kg, FOB vessel). Produksi DN th 2018 sekitar 485jt ton, pemenuhan DN (DMO, Domestic Market Obligation) 114jt ton, kuota ekspor sekitar 371jt ton.

Di sisi lain, sekitar 50 perusahaan menjadi mitra PT PJB membangun PLTU mulut tambang (MT) (total 6GW) dengan teknologi ramah lingkungan sub-critical pada boilernya guna mengurangi jumlah ekspor (yang pada gilirannya akan menaikkan harga) sekaligus mempercepat program realisasi daya listrik 35.000MW. Contoh: PLTU MT Jambi (2x300MW); Riau (2x300MW); Sumsel 1, 6 (2x300MW, Tanjung Enim, 3jt ton batubara/tahun, 2026), 8 (2x260MW, Huadian Bukit Asam Power 45% + China Huadian 55%, Muara Enim, 5,4jt ton batubara/tahun); Kaselteng 3, 4, 5; Kaltim 3, 5 (200MW), 6, Muara Jawa; dan United Tractors (2x15MW, Kalteng).

Salah satu pemanfaatan batubara adalah mengkonversinya menjadi syngas (gas sintetik) melalui teknologi gasifikasi (gasifikasi plasma) untuk mengubah syngas menjadi
listrik, atau zat lain seperti metanol, DME, ammoniak, dll.

Ada beberapa alasan batubara akan terhempas oleh pelet kayu:

  • Pelet
    kayu adalah BB terbarukan (selalu ada, sekaligus dapat mengganti posisi batubara di masa depan), dan ramah lingkungan, sedangkan batubara tidak terbarukan (habis) dan kurang
    ramah lingkungan. Oleh karena itu, pemanfaatan batubara di level internasional berkurang secara bertahap. Jadi, ada peluang untuk menambah pasokan listrik
    nasional via BB pelet kayu. 
  • Kalori pelet kayu setara dengan kalori batubara rendah.
  • Produksi karbon lebih rendah dari batubara.
  • Biaya listrik yang
    dihasilkan pelet kayu pengganti batubara sama dengan yang
    dihasilkan gas alam yang tentu saja lebih murah dari batubara.
  • Staf yang diperlukan PLTU pelet kayu (termasuk penyiapan infrastruktur pelet
    kayu)
    lebih banyak (menambah lapangan kerja), yaitu sekitar 3.480 orang, sedangkan PLTU batubara dengan daya yang sama
    membutuhkan staf sekitar 2.540 orang.
  • Permintaan pelet kayu
    berkelanjutan dalam jangka panjang memotivasi pemangku kepentingan untuk
    melestarikan dan memperbaiki manajemen hutan, sekaligus mengembangkan
    lahan kritis (bekas tambang batubara, emas, timah, nikel, dll.) menjadi hutan tanaman industri khusus pelet kayu (misalnya kayu Kaliandra Merah (KM), Mahang / Macaranga Gigantean, Karamunting / Melastoma Malabatricum)
  • Permintaan pelet kayu yang datang dari segenap penjuru dunia terus berdatangan ke Indonesia. Hal itu seharusnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
  • Indonesia sebenarnya mampu menghasilkan listrik biomassa ~49,8 GW (Indonesia cuma perlu tambahan listrik nasional 35 GW). Potensi biomassa Indonesia sekitar 146,7juta ton/tahun
    yang berasal dari residu padi (150GJ/th), kayu karet (120 GJ/th),
    residu gula (78 GJ/th), residu kelapa sawit (67 GJ/th), dan sampah
    organik lain (20GJ/th).

Seperti diketahui, pengguna WP dunia th 2013 (23,6juta ton) tercatat adalah negara Jepang, Korsel, China (2juta ton), Eropa (12juta ton) (pengguna sekaligus penghasil terbesar, yaitu Jerman, Swedia, Latvia, dan Portugal), AS (3juta ton), Rusia (2juta ton) dan Kanada (3juta ton). 

Meski negara-negara pengguna WP tersebut mampu memproduksi sendiri, tetapi mereka masih belum mampu
mencukupi kebutuhan WP DN mereka (harus impor), karena pertumbuhan kayu di
negara sub-tropis lebih lambat dibandingkan di negara tropis. Contoh: th 2013, Eropa butuh 19 juta ton [10 (panas) + 9 (industri)] (kurang 7juta ton), Kanada (4juta ton) (kurang 1juta ton), Asia (Jepang & Korsel) kurang 1 juta ton. Kedua negara Asia itu akan menjadi importir WP terbesar pada dekade mendatang (diduga sekitar 5juta ton th 2020). Th 2016, Jepang impor WP 400ribu ton/t (setelah musibah nuklir Fukushima th 2014), sedangkan Korsel butuh 1,7 juta ton.

Produksi WP dunia mendekati 28juta ton (2015, untuk panas 15juta, industri 13juta). Sementara, pemasaran WP global untuk pembangkit listrik dan panas terus tumbuh sekitar 14,1% per tahun. Tahun 2020, kebutuhan WP diperkirakan melambung hingga 80 juta
ton. Oleh karena itu, beberapa negara, misalnya Korsel, Jepang, Eropa (impor ~14juta ton/2014), AS, dan Kanada berusaha mencari pasokan
bahan baku ke negara tropis yang salah satunya ke Indonesia. Berikut contoh harga WP di Eropa (Swiss, Austria, dan Jerman) yang dapat dilihat dalam Gambar di atas (~centEuro/kg).

 

Permintaan pelet kayu di Korsel

Sejak tahun 2012 Korsel menargetkan penggunaan Energi Terbarukan minimal 2%,
dan tahun 2022 penggunaan biomassa harus memasuki 10%, yang 60%-nya
berasal dari WP. Feb 2015, pasar Korsel perlu pasokan lebih dari 280.000 ton untuk kebutuhan rumah tangga dan industri makanan
& minuman.
Sekitar 70,3% WP Korsel adalah pelet impor (Indonesia hanya memasok >7% ke Korsel, tepatnya sekitar 8.940 ton dari 122.447 ton pada th 2012, dan
sisanya diimpor dari Rusia, Malaysia, dan Vietnam).

Pasokan pelet kayu ke Korsel

Saat itu, harga CIF WP Indonesia termurah (US$131/ton, di bawah Vietnam US$144/ton, dan Malaysia US$141/ton). Impor dari Indonesia diteruskan dengan adanya kerma perusahaan Korsel Depian Co. Ltd. dengan BUMN PT Inhutani III (mengembangkan hutan tanaman industri 5000-8000Ha di Pelaihari, Kalsel via PT SL Agri guna mengekspor WP hingga 100.000 ton, th 2015). Di masa depan, beberapa perusahaan Korsel telah menjajagi kemungkinan untuk mengimpor WP dari negara Australia, Vietnam, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Kanada, dan AS. Korsel mewajibkan PLTU-nya menggunakan WP. 

Impor WP Korsel tahun 2014 dan 2015 terlihat dalam gambar samping. Pada tahun-tahun itu, Indonesia mengekspor WP 150.000 ton (Malaysia 60.000 ton), yang hanya sekitar 4%. Sementara, cangkang sawit (Palm Kernel Shell) dari kedua negara itu diekspor ke Jepang dalam jumlah kecil. Korsel sendiri mengimpor WP dengan harga sekitar (109-135) Euro/ton (2015). Saat itu, Vietnam telah mengekspor WP ke Korsel sekitar 71%.

Kepada pemilik lahan (ratusan/ribuan hektar) di Indonesia dan tertarik di bisnis WP dimohon berhati-hati terhadap pengusaha asing (calo) yang membeli serbuk kayu DN dengan harga murah, karena mereka akan mengekspornya dalam bentuk WP ke Korsel atau Jepang. Anda harus memproduksi WP sendiri di DN dan mengekspor sendiri ke LN.

Daftar: Perwakilan Korsel di Indonesia, Perwakilan Indonesia di Korsel, Lembaga / Asosiasi Kayu Pelet di Korsel, dan Pengusaha / Importir Korsel dapat dilihat disini (Mei 2014). 

Konsorsium Korea yang diwakili CEO GIMCO meneken kerjasama (MoU) dengan ke Kemendes PDTT (dan PT Alam Bumi Cemerlang), guna memanfaatkan limbah/bonggol jagung (di 24 kecamatan) menjadi pelet kayu untuk diubah jadi listrik desa di kawasan Transmigrasi, Labangka, Sumbawa, NTB. Bonggol tersebut akan dicampur dengan pohon Gamal dan Kaliandra (5000Ha) untuk dijadikan pelet kayu dan diekspor ke Korsel untuk bahan bakar PLTBm Korsel. Investasi USD400juta ditanam pula untuk mendanai pabrik pelet kayu 400.000ton/th dan PLTBm 30MW di Sumbawa.

Serbuk Gergaji, jerami padi/gandum, sekam padi, bagas / ampas tebu (mengandung gula 2,5%, nilai kalori 1.825kKal), batang jagung/sorgum, sampah daun, rumput, ranting, Palm EFB (tankos sawit), dan bagian tanaman yang telah dianggap limbah dapat menjadi sumber WP. Pelaku usaha WP
mulai menanam kayu cepat panen yang minim perawatan, dan kandungan
energinya tinggi sebagai campuran limbah tsb. Sebagai contoh: Petai cina
(Leucaena leucocephala), kaliandra merah (KM) (Caliandra calothyrsus), dan Gamal (Gliricidia sepium).
Tujuan membuat WP adalah nilai kalor limbah kayu tersebut
hendak ditingkatkan agar menjadi BB berkalori mendekati batubara (
5.000 – 6.000 kKal), yaitu sekitar 4.200 – 4.800 kKal
dengan kadar abu sekitar 0,5-3%
.

 

Kaliandra Merah
Kaliandra merah
(KM) merupakan bahan baku terbaik WP
dibandingkan petai Cina, gamal,
dan sengon buton dari sisi laju tumbuh.
Energi terkandung dalam KM 4600kkal/kg, arangnya 7.400 kKal/kg, satu kg pelet KM setara dengan energi thermal 5,35kWh atau listrik 1,355 kWh. Penyuburan tanah melalui fiksasi nitrogen dalam tanah, dan berat jenis, sehingga kadar
abu dapat lebih rendah. Lagipula, umur KM dapat mencapai 29
tahun sekali tanam, dan dapat dipanen 2 kali setahun, sehingga perlu 1,5 tahun menghasilkan listrik. Satu
Ha KM dapat menghasilkan kayu 20-65m3/tahun atau 20-35ton/tahun. Untuk kapasitas 100kW, biaya investasi sekitar Rp.5,5miliar (jan 2017) sudah termasuk penyediaan lahan kritis 30Ha (sewa lahan Rp.1,5miliar selama 20 tahun, bibit, dan penanaman / pemeliharaan 250.000 pohon).KM tidak hanya sebagai bahan baku WP, daunnya sebagai pakan ternak (protein tinggi), dan bunganya sebagai ladang ternak lebah (produksi madu berasal dari nektar bunga KM terkenal di dunia, Satu Ha KM menghasilkan madu 1 ton/th, sedangkan di Eropa dapat mencapai 2 ton/th) selama 15 tahun tanpa perawatan berarti.

Lebah menghisap sari bunga KM

KM tumbuh baik di ketinggian 400-600m di atas muka laut, pH~5, dan sedikit air.
Tanaman tsb sekaligus berfungsi sebagai tanaman penutup tanah sedang
(perdu) (penyubur tanah / konservasi lahan / penahan erosi di tanah miring / tanah bekas tambang seperti timah, batubara, emas, nikel, dll) guna
menghindari banjir dan menghidupkan lahan kritis, kering, berpasir, dan tandus, karena berfungsi sebagai penyubur tanah, akar tunjangnya menghunjam ke dalam tanah, dan akar halus lainnya yang memanjang hingga ke permukaan tanah. KM berfungsi menjaga kelestarian alam.

Beberapa contoh lokasi penanaman KM

  • Gamal dan kaliandra ditanam di Sumbawa 5000 Ha.
  • 100ribu batang di lahan kritis di Wonogiri bekerjasama dengan Kementerian PDT
  • P Singkep (Kep Riau) (di tanah kritis bekas tambang timah);  
  • Kab. Gorontalo Utara (PT Citra Makmur kencana). 
  • Contoh pengembangan KM sebagai WP (ET) pengganti batubara secara swadaya masyarakat (tidak ada bantuan pemerintah) dilakukan di Butur (kab. Buton Utara, Prov. Sulawesi Tenggara). Awalnya pembibitan KM hanya 100.000 pohon dikembangkan di Kulbar (kec. Kalisusu Barat) oleh GANTI (Gerakan Nelayan Tani Indoneisa) Butur, dengan target satu juta pohon di masa depan. MoU dengan PT Energi Indonesia (pabrik WP) diteken untuk membeli KM dari para petani.
Proses pembuatan pelet kayu:
  • Serbukkan bahan terlebih dahulu
  • letakkan dalam mesin pengering-putar guna menurunkan kadar airnya hingga mencapai 10%
  • Masukkan serbuk kering (yang telah dicampuri tepung tapioka; tak perlu untuk bagas, karena sudah mengandung gula) untuk dipres dan dipanaskan sekitar 180 oC ke dalam mesin pembuat pelet dengan hasil akhir WP berbentuk silindris berdiamater 6-10 mm, panjang 1-3 cm, dan kepadatan 650 kg/m3.
  • bungkus/pak, kirim ke fihak lain

Karakteristik produk BB pelet

Pelet batang

Bahan dasar pelet ini adalah, batang jagung, jerami gandum, jerami padi, kulit kacang tanah (4644 kKal/kg), tongkol jagung, ranting kapas, batang kedelai, gulma (rumput liar), ranting, dedaunan, serbuk gergaji, dan limbah tanaman lainnya. Setelah bahan baku diremukkan, lalu ditekan, dan dicetak, dibentuk menjadi bentuk pelet dengan memberikan tekanan antara roller dan dies pada bahan. Densitas bahan semula sekitar 130kg/m3, tetapi densitas pelet menaik hingga di atas 1100kg/m3, sehingga memudahkan untuk disimpan dan ditranspor, sekaligus kinerja bakarnya menaik.
Pelet Serbuk Gergaji
Jalur produksi pelet serbuk gergaji: pembelian bahan mentah, pengumpulan bahan, pengeringan, peletisasi dan pengepakan. Kandungan air serbuk gergaji sekitar 30-45% dan harga bahan mentah sekitar 21,05 – 24,29 USD/ton. Nilai kalorinya dapat mencapai 4.000 – 4.500 kKal.

Pelet Ranting

Jalur produksi pelet ranting: pembelian bahan mentah, peremukan, pengeringan, peletisasi dan pengepakan. Biaya bahan mentah ~16,19 USD/ton. Nilai kalori pelet ranting lebih rendah dari pelet serbuk gergaji. 

  

Pelet Bagas

Prosedur produksinya: pembelian bahan mentah, pengeringan, peletisasi,
dan pengepakan. Kualitas bahan tergantung kepada periode penanaman.
Semua bahan dapat disimpan secara efisien pada waktunya, kemudian
dikeringkan, dan dipeletisasi. Kandungan air pada tanaman tebu sekitar 20-25%.
Pelet bagas memiliki nilai kalori tinggi 3.400-4.200 kKal (sebelum
dipeletisasi hanya sekitar 1.825kKal, dan bila bagas mentah itu hanya
dipanaskan menggunakan gas buang dari cerobong ketel, kadar air ampas
turun 40%, dan nilai kalor menjadi 2305kKal).

 

Pelet
bagas (ampas tebu) adalah bioenergi yang baru. Ia dapat digunakan sebagai pemanas
ruangan, kompor, boiler air panas dan industri, PLTBm, dan lainnya. Ia
berfungsi sebagai pengganti kayu bakar, batubara, minyak bakar, dan LPG.
Bagas memiliki kandungan energi dan kualitas bakar tinggi. Sayang, kadar abu ~6%.
Pelet Bagas

Potensi bagas di Indonesia adalah 30 ton/Ha/tahun. Sementara, areal lahan tebu (2014) seluas 447.000Ha [63,46% berada di Jawa, sisanya 36,54% berada di luar Jawa], maka potensi bagas total sekitar 13,41 juta ton/th, yang areal tanamnya menurun 6% dibandingkan th 2013, (470.198Ha). Oleh karena itu, guna memenuhi kebutuhan gula DN dan mengurangi impor raw sugar, maka Pemerintah menyiapkan lahan tebu tambahan sebanyak 500.000Ha di Sultra, P. Aru, dan Merauke, sekaligus membangun 10 pabrik gula baru DN. Di masa depan, akan ada tambahan bagas sekitar 15juta ton/tahun.

Limbah padat tebu lainnya yang berasal dari hasil saring nira pada rotary drum filter disebut blotong. Bila dikeringkan, blotong dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar di
dapur untuk masak-memasak. Blotong umumnya digunakan untuk kompos.
 

Pemilihan Tapak dan Anggaran Biaya Pabrik Pelet Bagas

Tapak pabrik bagas harus berada di lokasi bahan mentah yang melimpah, murah dan dekat bandar/pelabuhan guna mempermudah transportasi produk, sehingga biaya bahan mentah dan biaya lainnya (buruh, sewa gudang, biaya manajemen, dll) dapat dihemat serendah-rendahnya. Aspek legalitas bangunan dan ijin industri: TDI, SIUP, HO, IMB, dll yang terkait perlu disiapkan. Sertifikat untuk ekspor (SVLK) dan sertifikat produk (misalnya dari Sucofindo,dan SGS) juga disiapkan.

Investasi awal pabrik pelet bagas sekitar 112.414 USD dengan kapasitas 1 ton/jam (kapasitas dapat dinaikkan hingga 6 ton/jam dengan menambah peralatan yang diperlukan). Investasi gedung pabrik sekitar 19.271 USD dengan luas lantai 6.000m2. Investasi modal awal peralatan sekitar 72.266 USD termasuk pengering 24.089 USD, stranding cage 1.927 USD, kabinet listrik 1.927 USD, mesin pelet (1 ton/jam) 25.695 USD, dll. Modal kerja sekitar 40.148 USD guna penyimpanan awal bahan mentah dan pra penjualan produk.

Bila pasar dan operasi stabil, anda dapat menaikkan investasi. Pengering 24.089 USD dapat digunakan untuk 3 pabrik pelet, anda cukup menambah investasi di Stranding cage, mesin pelet, dan conveyor. Bila pabrik pelet lebih dari tiga, maka pengering perlu ditambah dan sebuah truk fork-lift diperlukan. Mesin pendingin perlu dipertimbangkan tergantung situasi produksi.
Biaya & Analisis Laba Pelet Bagas
Target bisnis: 500 ton/bulan (awal). Bila operasi normal, produksi bulanan dapat ditingkatkan hingga 1.500 ton atau 3.000 ton. Produk tahunan sekitar 30.000 ton.
Contoh Estimasi Biaya dan Laba Pelet Bagas & Serbuk gergaji di BrazilROI Pelet Bagas:
  • Harga bahan mentah bagas tebu: 19,45 USD/ton
  • Biaya transportasi: 3,24 USD/ton [biaya pengepakan dan biaya keluar]
  • Peremukan: 0
  • Beban listrik pengering: 1,39 USD/ton [7,5kV mesin listrik mengeringkan 0,7 ton/j]
  • Beban listrik peletisasi: 11,67 USD/ton [90kW mesin listrik pelet 1 ton/j]
  • Pengepakan: 5,19 USD/ton [25kg/karung; 0,13 USD/karung]
  • Buruh langsung: 8,10 USD/ton [1 alat untuk 8 pekerja, 11,34 USD untuk 1 pekerja dalam satu hari]
  • Biaya tapak: 5,33 USD/ton [19.434 USD untuk penggunaan 10 tahun]
  • Biaya alat: 3,25 USD/ton [alat 80.976 USD untuk 26 hari/bulan dalam 5 hari pakai]
  • Biaya perawatan: 4,86 USD/ton [biaya die / mata kempa yang aus]
  • Biaya TOTAL: 62,48 USD/ton

Perhitungan Laba: Biaya total: 62,48 USD/ton; harga jual pelet di pabrik: 97,17 USD/ton; laba bersih untuk satu ton adalah 34,69 USD. Jika produksi bulanan 500 ton, laba bersih bulanan adalah 17.345 USD.

Sementara, ROI Pelet Serbuk Gergaji:

  • Harga bahan mentah serbuk gergaji: 22,67 USD/ton
  • Biaya transportasi: 4,86 USD/ton [biaya pengepakan dan biaya keluar]
  • Peremukan: 0
  • Beban listrik pengering: 2,08 USD/ton [7,5kV mesin listrik mengeringkan 0,7 ton/j]
  • Beban listrik peletisasi: 15,16 USD/ton [90kW mesin listrik pelet 1 ton/j]
  • Pengepakan: 5,18 USD/ton [25kg/karung; 0,13 USD/karung]
  • Buruh langsung: 8,10 USD/ton [1 alat untuk 8 pekerja, 11,34 USD untuk 1 pekerja dalam satu hari]
  • Biaya tapak: 5,33 USD/ton [19.434 USD untuk penggunaan 10 tahun]
  • Biaya alat: 3,25 USD/ton [alat 80.976 USD untuk 26 hari/bulan dalam 5 hari pakai]
  • Biaya perawatan: 5,83 USD/ton [biaya die / mata kempa yang aus]
  • Biaya TOTAL: 72,46 USD/ton

Perhitungan
Laba: Biaya total: 72,46 USD/ton; harga jual pelet di pabrik: 137,65
USD/ton; laba bersih untuk satu ton adalah 65,19 USD. Jika produksi
bulanan 500 ton, laba bersih bulanan adalah 32.595 USD.

Pelet jerami padi/gandum/rumput/sejenisnya

Berikut adalah contoh skema mesin alat pembuatan pelet dari jerami padi / gandum dengan kapasitas pelet 200-300 kg/jam. Mesin tersebut juga dapat memanfaatkan aneka bahan baku lainnya seperti kayu, ampas tebu, batang / kulit jagung / sorgum, kulit kacang, ampas jarak pagar, kulit kopi, tanaman cepat tumbuh, pelepah sawit (8,6ton/Ha, 3650kCal/kg) serbuk gergaji, potongan kertas, dan tatal kayu. Mesin terdiri atas, hammer mill, pellet mill, cooler, vibrated pellet separator
yang dilengkapi dengan penangkap debu guna mencegah polusi debu.
Seperti diketahui, jerami adalah benda yang halus dan sulit dipres. Oleh karena itu, mesin memerlukan pengumpanan screw conveyor yang khusus dirancang dengan tambahan hopper, sehingga pengguna dapat menambah serbuk gergaji dan potongan kertas guna meningkatkan kualitas pelet. Bila umpan terlalu basah, maka pengering ekstra perlu ditambahkan.

Aneka jenis contoh mesin lain (diam, bergerak / dalam truk, mesin jinjing, besar dan kecil) banyak tersedia di pasaran LN [1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8]; DN [1, 2, 3] untuk membuat pelet dari aneka bahan baku biomassa.

Perbandingan Pelet jerami (terhadap jerami padi) adalah: Kandungan air: 8-10% (15-30%); kadar abu 3% (15-20%); Nilai kalori: 18,5 MJ/kg (13,98 MJ/kg) atau 4422 kKal/kg (3341 kKal/kg). Pembakaran pelet jerami menghasilkan karbon netral yang dapat digunakan kembali pada pertumbuhan biomassa berikutnya.

Pembuatan pelet jerami dapat menaikkan densitas curahnya, mengurangi biaya transpor, kandungan energi menaik (4422kKal/kg), kadar abu rendah (3%), dan abu pembakaran pelet jerami dapat digunakan sebagai pupuk mineral untuk pertumbuhan tanaman.

 

Langkah-langkah pembuatan pelet jerami:

  1. Pemisahan jerami dari benda asing.
  2. Pelumatan jerami. Sebelum jerami dikirim ke pengumpan, Ia harus direduksi hingga berukuran seragam (<5mm) menggunakan hammer mill.
  3. Pengeringan jerami. Umumnya jerami dikeringkan di udara dengan kadar air 15%, sehingga pengeringan jerami tidak diperlukan. Akan tetapi, bila kadar air >15%, penggunaan pengering drum putar diperlukan.
  4. Peletisasi dalam mesin pelet. Setelah melalui proses pelumatan dan pengeringan, jerami diangkut ke mesin pelet jerami menggunakan ban berjalan (conveyor). Dengan bantuan tekanan antara die dan roller dalm mesin, pelet jerami ditekan keluar dan dipotong sesuai panjang yang diinginkan (6mm dan 8mm).
  5. Pendinginan pelet jerami. Guna mempertahankan kualitas pelet selama penyimpanan dan penanganan, keluaran pelet jerami yang bersuhu tinggi harus didinginkan di udara ke suhu kamar atau sedikit lebih tinggi menggunakan mesin pendingin udara lawan arah.

 

Negara produsen beras (10 besar) yang berpotensi memanfaatkan mesin pelet jerami untuk mendaur-ulang energi dari jerami adalah Tiongkok, India, Indonesia, Bangladesh, Vietnam, Thailand, Filipina, Myanmar, Brazil, dan Jepang.Masa Depan Pelet kayu (kopel dengan PLTPk) 

Pelet kayu (WP) mulai banyak diproduksi. Kemungkinan besar akan terjadi banjir pasokan di DN dan LN yang dapat memerosotkan harga. Hal itu ditunjukkan dalam indeks WP versi Argus (Argus wood pellet index, US$/ton) di AS dan Kanada yang mewakili kondisi harga WP (CIF) hingga waktu tertentu (lihat gambar samping). Importir dari LN mulai mengenakan sekatan mencari WP terbaik, tetapi harga yang lebih murah. Oleh karena itu, sudah saatnya para pengusaha WP melengkapi usaha mereka dengan:

  1. Memasok WP ke PLTU batubara guna mengganti batubara sebagian / seluruhnya (meneken MoU dengan PLTU batubara).
  2. Membangun PLTU Pelet kayu (PLTPk; PLTBm = biomassa; contoh di Jepang) di DN / lokal di sekitar pabrik WP.
  3. Menanam pohon cepat panen, dapat tumbuh dan kualitas baik di lahan kritis / bekas tambang (timah, batubara, emas, zirkon, tembaga, nikel, dll) untuk bahan WP berkualitas, seperti kaliandra merah (api kompor mendekati biru).
  4. Menggalakkan sosialisasi penggunaan WP & kompornya (diangsurkan / dicicilkan) kepada masyarakat (sebagai pengganti BBGas LPG 3 kg yang sulit dicari saat ini). Masyarakat di sekitar Pabrik WP diutamakan membeli WP dengan harga pabrik.

Hal itu dimaksudkan guna menstabilkan harga WP sekaligus memproduksi listrik nasional dan membuka lapangan kerja baru yang diperlukan rakyat di sekitar pabrik WP, contoh:

  • PT Austral Byna membangun PLTPk 100MW (setiap 10MW memerlukan biaya Rp150miliar) di Mantuil Banjarmasin, Muara Teweh (Kab. Barito Utara) Kalteng, dan Kaltim.
  • PT PLNE (Prima Layanan Nasional Enjinering) menandatangani kerma (MoU) dengan Kab, Morowali, Sulteng, membangun PLTBm 10MW (biaya Rp.30miliar dalam 2 tahun, FS 6 bulan) dengan bahan baku kaliandra merah yang tersebar luas di Morowali (200Ha).
  • PT EMI (Energy Management Indonesia) membangun PLTPk sekitar 5-10MW (energi WP KM: 4.800kKal, bioarang ~7.500kKal) di Purworejo, Jawa Tengah (dengan luas pabrik 10 Ha) menggunakan WP dari KM dengan kapasitas 36.000 ton/tahun.
    Limbah / abu WP masih dapat dibuat pupuk untuk restorasi lahan
    gambut yang amat luas di Indonesia (ke 4 dunia). PLTPk dikembangkan di beberapa lokasi di Indonesia.
    Bahan baku (KM) diperoleh dari masyarakat Wonosobo, Magelang, Kebumen,
    hingga Banyumas.
  • Grup Korindo berencana membangun PLTBm (pelet kayu) 10MW di Jayapura, Papua. Anak Usaha Korindo, PT Tunas Sawaerma, bekerjasama dengan Pemprov Papua dan Pemkab Jayapura, dengan meminta lahan konsesi 12.000Ha yang sekitar 7.200Ha untuk lahan HTI (Hutan Tanaman Industri, berupa pohon Eucalyptus Pellita dan Jabon Merah yang ditangani oleh PT Biomassa Papua Lestari) dan PLTBm (oleh PT Bio Green Jayapura). Namun, mereka terbentur tanah adat, dan belum mencapai kesepakatan dengan masyarakat lokal.

Harga Pelet Kayu (berubah-ubah sesuai supply & demand):

Dalam Negeri (harga pabrik, Ex-Works)

  • Jakarta                Rp.1600/kg,
  • Banten                Rp.1550/kg
  • Jawa Barat          Rp.1550/kg, 
  • Jawa Tengah        Rp.1500/kg
  • Jawa Timur          Rp.1400/kg.

Luar Negeri: FOB $140/ton; CIF $ 160/ton

Bahaya Pemrosesan Pelet Kayu
Ketika anda memproduksi WP, perhatikan pula hal-hal yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan para pekerja

  • Bahaya debu pelet kayu di lokasi pabrik,
  • Bahaya keracunan gas CO di penyimpanan WP (silo, hopper); dan  
  • Bahaya kebakaran di pabrik WP, pembangkit listrik, dll.

Manfaatkan Limbah Biomassa Menjadi WP di Sekitar Anda

  • Manfaatkan semua sisa produk pertanian tak berharga, misalnya tongkol & batang jagung, batang singkong, bagas, sekam & batang padi, tandan kosong sawit, ranting, serasah, serbuk gergaji, kulit kacang tanah, kulit coklat, dll menjadi WP
  • Bila anda ingin membuka lahan, cacahlah limbah kayu yang tersedia kemudian dipres menjadi WP, sebagai tambahan penghasilan anda (sebagai bahan bakar PLTBm / PLTU batubara domestik, diekspor ke LN, bahan bakar untuk tungku rumah tangga, restoran, pusat kuliner, dll); bukan dengan cara membakar hutan yang akan menyebarkan asap ke seluruh penjuru dunia.

 

Contoh Produsen Mesin Pelet kayu


Dalam Negeri (DN)

  • PT Toba Hijau Sinergi, Medan, Sumut
  • DI (Dahlan Iskan) (via PT SDI, Sosiopreneur Demi Indonesia) mengajak siswa SMK membuat mesin WP (1 ton/jam) guna memanfaatkan penanaman kayu KM di 30 Propinsi (Kaltim, NTB, Riau, Lampung, Bengkulu, dll). PT SDI membangun mesin WP dan PLTBm, dan akan membeli KM dari penduduk. Motonya adalah masyarakat mendapat pekerjaan dan penghasilan (dari penyiapan WP, ternak sapi dan kambing, dan ternak lebah) sekaligus mendapatkan listrik.
  • Mesin Raya (UKM), mesin produksi WP untuk kapasitas 400-600kg/jam, dan 800-1000kg/jam; Malang, Jatim.

Luar negeri (LN) 
1) Produsen dari Tiongkok
Informasi tentang produsen mesin-mesin terkait pelet kayu, briket kayu, dan chipper baik peralatan individu atau terintegrasi dengan berbagai kapasitas produksi WP, dari 1,5 ton/jam hingga 6 ton/jam sering ditanyakan pembaca. Informasi berikut dapat dijadikan acuan awal mencari mesin-mesin tersebut. Detil informasi (harga dan purna jual sebagian atau seluruh alat, pergantian suku-cadang alat) dapat ditanyakan langsung kepada Agen (bahasa Indonesia/Inggris) yang ada di Jakarta, Surabaya, dan Semarang  a.n. Nicolas Lin Kossa, email: nicolas.lin.kossa@gmail.com) atau Perusahaan LIDA di Tiongkok, alamat email: pellet@lidawm.com

Produk yang ditawarkan:

Vertical Ring Die Pellet Mill

Mesin WP: Vertical Ring Die Pellet Mill; Multi-function Hammer Mill; Efficient Hammer Mill; Sawdust Rotary Dryer; Drum Wood Chipper; Pallet Crusher Machine; Mobile Wood Chipper; Combined Hammer Mill and Pellet Mill; Flat Die Pellet Machine; Roller Assy; Pellet Mill Ring Die; Pellet Mill Roller Shell; Hot Air Heating Furnace; Cooler Machine; Fan; pellets Rotary Grading Screener; Double Roller Shearing Crusher; Tripple-pass Drum Dryer; Bucket Elevator; Permanent Magnetic Plate/Lifting Magnet; Star-Shaped Unloader; Permanent Magnetic Cylinder; Rotary Cutter; Biomass Pellet Burner; Large Crusher Machine; Pellet Packing Machine; and Complete Wood Pellet Production Line.

Mesin Briket: Sawdust Briquetting machine. Mesin ini cocok sekali untuk mendaur-ulang limbah biomassa dan pertanian berbagai bentuk menjadi serbuk kayu (gergaji) dan mencetaknya menjadi briket sesuai bentuk .guna meringkas ruang limbah menjadi bahan bakar berdensitas tinggi, mudah ditranspor dan disimpan.
Mesin ini memiliki keuntungan seperti konsumsi daya listrik yang rendah, ramah lingkungan, efisiensi kerja tinggi, lebih awet, laju remuk dan perawatan yang rendah. Briket dapat digunakan sebagai pembangkit listrik dan pemanas ruang bangunan / tempat tinggal.


 Bahan baku briket: 

  • pakan ternak, serbuk gergaji, jerami (padi/gandum), batang jagung, kulit kacang
  • ranting kayu, kulit biji kapas, semak belukar, dan limbah pertanian lainnya

 Parameter briket yang diperoleh:

  • Densitas 1,1-1,3 g/cm3
  • Nilai bakar: 3.700-5.000kcal/kg
  • Emisi SO2: 0,38% (lebih rendah dari standar nasional 1-3%)
  • Emisi CO2: 0,22% (jauh di bawah standar nasional)
  • Abu residu: 3,6%
  • Ramah lingkungan & dapat didaur-ulang sebagai pupuk potas pertanian.

Contoh Tata-letak (Lay-out) Pabrik WP

Tata-letak pabrik produksi WP dapat dilihat di sini dengan kapasitas sekitar 1-1,5 ton/jam.

Selanjutnya untuk kapasitas 2-3 ton/jam bentuk mesin dapat dilihat di sini. 

Bila anda memerlukan kapasitas mesin yang lebih besar, 4-6 ton/jam, dapat dilihat di sini.

Untuk kapasitas mesin terbesar, 25 ton/jam, juga tersedia (Tata-letak dapat dilihat di bawah)

Diagram Alir Produksi Pelet Kayu 25 ton/jam

Keterangan Gambar: 1) Ketam Kayu; 2) Mesin Lumat (serbuk); 3) Bin (alat tampung); 4) Pengering; 5) Mesin pelet; 6) Pendingin; 7) Mesin Pengepakan. 
Ukuran pabrik: 150x30m2; Daya listrik: 5689kW; Pekerja: 12 orang.


Proses tersebut terdiri atas:

1. Proses Chipping (Wood Chipper): Siapkan gelondong kayu yang akan digunakan, lalu ketam gelondong kayu dengan ukuran tidak lebih dari 2-5 cm.
2. Proses Pelumatan (Hammer Mill): Hammer mill digunakan untuk pelumatan chip kayu menjadi serbuk kayu (basah) dengan ukuran di bawah 3-6 mm.
3. Proses Pengeringan (Dryer): Guna memenuhi syarat kondisi proses peletisasi, proses pengering diperlukan guna menurunkan kadar air bahan baku serbuk kayu (basah), agar berkadar air tidak lebih dari 15%.
4. Proses Pembuatan Pelet (Mesin pelet): penggencetan serbuk kayu kering (15%) dengan pellet mill melalui kontak roller dan die. Mesin pelet vertikal harus digunakan pada tahap ini.
5. Proses Pengayakan (Ayak Getar): Ayak pelet yang berkualitas rendah (belah, pecah, ambrol) selama proses pengayakan. Pisahkan bentuk yang tidak layak itu dengan penggetaran sekaligus menyingkirkan mereka melewati ayakan.

6. Proses Pendinginan (Cooler): Pendinginan suhu pelet. Ketika pelet keluar dari pellet mill, suhu pelet sekitar 60 oC. Setelah melewati pendingin, suhu pelet sedikit lebih tinggi dari suhu lingkungan, yaitu sekitar 5-10 oC.
7. Proses pengepakan (Mesin pengepakan): pengepakan pelet untuk 10-50 kg/wadah.

Harga mesin-mesin pelet dan perangkatnya dari produsen lain dapat dilihat disini. 

2) Produsen dari Eropa
Contoh:  mesin WP produk Jerman (beberapa produknya sudah digunakan di pabrik pelet kayu di Surabaya).


Contoh Produsen / Pabrik WP di Indonesia

Korsel melakukan
proyek-proyek kerja-sama di Jatim, Jateng, Sumatera, Kalimantan, dan
Papua. Indonesia akan menjadi target Korsel untuk menjadi pemasok WP di masa datang di Asia terutama untuk bahan biopelet yang berasal
dari limbah furnitur, pelepah sawit, TKKS, bagas tebu, jerami, kaliandra merah, dll.  

  • Sumatera Utara (Medan): PT Toba Hijau Sinergi yang beroperasi akhir 2016 memanfaatkan palm EFB (TKKS, tankos sawit) menjadi pelet
    tankos sawit yang digunakan sebagai BB alternatif menuruti UU No.32
    tahun 2009. Keunggulan pelet tankos sawit adalah kelembaban rendah,
    efisiensi energi panas tinggi, penanganan & penyimpanan mudah, cocok
    untuk boiler sistem kisi, dan menghasilkan asap yang rendah. Sayang, kadar abunya >3%.

    Pengolahan 1 Ton TBS (Tandan Buah Segar) menghasilkan limbah 0,23 ton TKKS; 0,13 ton mesocarpfibre (serabut); 0,06 ton cangkang (palm shell),
    dan 0,65 ton LCPKS (Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit). TKKS selama ini
    hanya dijadikan kompos (mulsa). Proses yang digunakan meliputi: Empty Bunch Crusher, Thresser, Empty Bunch Press, Shredded Empty Brunch, Cutter, Dryer, Bricket Machine, dan Bricket Bunker. Asumsi: TKKS (dalam TBS) 23%, kapasitas olah PKS 30ton/j, TKKS yang diproduksi ~ 6,9ton/j. Satu unit shredder kapasitas 7ton/j diperlukan. Secara ringkas proses pembuatan pelet kayu: TKKS dihancurkan (crushing), dicacah (shredding), dibanting (thressing), ditekan (pressing) guna mengurangi kadar airnya, dan memungut sisa minyaknya; kemudian via conveyor dikirim ke unit pengering (drying), pemotong (cutting, maks 2 inch) dan seterusnya ke mesin pelet tankos. Kapasitas
    PKS 30ribu kg/j atau 600ribu kg/hari, TKKS 138ribu kg/hari, Pellet TKKS
    (40% dari TKKS) 55.200kg/hari, Nila kalor Pelet 17.660kJ/kg
    (4.640kCal/kg), potensi kalor pelet 974.832.000kJ/hari. Lima kg pelet tankos setara dengan 12 kg tabung gas LPG. Harga mesin pelet tankos buatan China 33.000 USD.

  • Kep Riau: IDEAS bekerjasama dengan PT APP (Achmadi Pasca Perintis) melakukan survei untuk membangun hutan tanaman energi dan pabrik WP di Lingga (Ada sekitar 604 pulau besar & kecil).
  • Jawa Barat: Pabrik WP di Ciamis, kapasitas 2.500 ton/bulan (60%untuk DN, 40% untuk LN)
  • DI (Dahlan Iskan) pernah berkunjung ke pabrik WP (2x350kg/j, bahan baku KM) Ds Rawa, Kec. Cingambul, Kab. Majalengka; ke pabrik tempe di Dukuh Semar, Cirebon, yang mencoba WP Kaliandra.
  • IDEAS dan PT MBT (Mandiri Bintang Tiga) bekerjasama mengembangkan kebun energi kaliandra, dan pabrik WP di Sumedang, Kuningan, dan Bandung.
  • Jawa Tengah: pabrik pelet kayu terbesar PT South Pacific produsen furnitur di Jepara, jawa Tengah, m
    emproduksi WP dari limbah sisa produksi furnitur

    yang produksi WP-nya populer di Korsel
    (70.000 ton/tahun), karena kualitasnya bagus
    (kalori tinggi, kandungan kimia dan abu cukup rendah). Empat pabrik WP direncanakan untuk dibangun di sentra kebun biomassa di berbagai lokasi (Maks sekitar 4 jam dari Bandar internasional).
  • PT SPI (Solar park Indonesia, di Kalikajar, Wonosobo Jateng)
    yang dulu digadang-gadang sebagai proyek percontohan peluang investasi
    biomassa basis kayu (sekaligus pabrik WP) antara Indonesia
    Korsel (200.000Ha) telah dimiliki lokal. Sekarang sedang dijual (Rp.19,5miliar) ke fihak lain (bahkan beberapa mesin sudah dipreteli, dan dijual per bagian).
  • Semarang: PT Mahya Bioenergy, kapasitas 2.000 ton/bulan (maks 10.000 ton/bulan), kayu albasia, 4200-4600 kcal/kg, diameter 8mm, kadar air 7-9%.
  • Purworejo: PT EMI (Energy Management Indonesia) (BUMN via anak perusahaannya PT EBI) melakukan kerma dengan pemkab Purworejo membangun pabrik baru WP yang berasal dari kayu kaliandra merah dengan kapasitas 36.000 ton/tahun. Produksi itu untuk memenuhi permintaan WP DN (250 ton/hari) dan LN Jepang dan Korsel yang meningkat masing-masing 250 ton/hari (10.000 ton/bulan) via LOI. Luas pabrik 10 Ha.
  • DI Yogyakarta: Salah satu pemasok WP (50 ton/bulan) ke Korsel (dan Jepang) adalah PT Greeno Inovasi Energi dari Ds. Kalangan, Bangunjiwo, Bantul, DIY. Bahan baku utama adalah serbuk gergaji yang diperoleh dari Jateng & DIY, yang dicampuri limbah biomassa lainnya seperti sekam padi, ampas tebu (bagas), debu tembakau, dan limbah uang kertas. Tepung tapioka ditambahkan ke dalamnya sebagai perekat.
  • Jawa Timur (Paiton, Probolinggo): PT Pellet Biomass Indonesia, produsen WP premium (kalori 4600kcal/kg; kelembaban 8%; kandungan abu 1,2%; minimum pesan: 16 ton; pelabuhan Surabaya; delivery time 1 bulan; L/C, T/T; mampu pasok: 2000 ton/bulan).
Pelet Kayu Kaliandra merah
  • Madura: April 2015, CV Gerbang Lestari mendirikan pabrik WP yang dikelola oleh Ponpes Darul Ittihad di Ds. Kombangan, Kec. Geger, Kab. Bangkalan, Madura
    berkapasitas 1 ton/j dengan bahan baku kayu kaliandra
    merah
    sekitar 12 ton/hari (1 hari = 8 jam, bahan baku basah mengandung
    air sekitar 40%). Bila setahun = 310 hari, maka butuh bahan baku 12ton x
    310 = 3720 ton/th, atau perlu lahan 3720/20 = 186 Ha. Oleh karena itu,
    kebun dipanen per hari hanya 186 Ha/310 = 0,6 Ha. Harga jual pelet kayu
    KM Rp.1,4 – 2,5 juta/ton. Sementara, harga jual kayu KM hanya
    Rp.367.000/ton.
    Setelah produksi dikelola oleh ISE (IDEAS Semesta Energy, mesin-mesin diremajakan oleh CV SBE, Suryabaja Engineering), WP 2 ton/jam atau 25ton/hari (berupa campuran KM dan Kemlandingan) sempat di kirim ke Gresik, dan PTPN 8 di Pangalengan,

    Pabrik pelet kayu

    Bandung (untuk BB pengeringan daun teh).Pengguna lokal mulai
    memanfaatkan WP sebagai pengganti gas LPG yang dapat menghemat
    biaya 47% yang dilengkapi dengan penggunaan kompor WP menjadi
    satu paket dengan WP. Ide itu dikembangkan pula di Mamuju
    (Sulbar) dan Lomok Utara (NTB).
    Kayu Kaliandra merah dipanen setelah 14 bulan oleh CV Gerbang
    Lestari. Produksi optimumnya 20 ton/Ha/th. Warga setempat memanfaatkan
    proyek kebun energi kaliandra di hutan desa seluas 214 Ha dan pabrik WP seluas 200 m2 (bantuan ICCTF, Indonesia Climate Change Trust Fund). Sementara, produk WP dimanfaatkan sebagai BB PLTBm 197kW. ISE
    mendesain pabrik WP 1,5 ton/j di Bangkalan madura, Mamuju
    (Sulbar) 2 ton/j, Karangantu, Banten, dan PLTBm di Ds. Selengen &
    Salut di Lombok Utara, NTB.

  • Kalimantan Selatan: PT Jhonlin Agro Mandiri (PT JA) membangun pabrik WP di areal 2 Ha yang berkapasitas 4 ton/jam dengan mesin fully automatic. Bahan baku berasal dari kayu Jabon, Gmelina, Sengon, dan Akasia yang ditanam di atas tanah seluas 15.000 Ha. Sasaran: ekspor WP ke Korsel dan Eropa.
  • PT Inhutani III memasok bahan baku eucalyptus, sengon, dan gamal yang ditanam di lahan sekitar 5.000 Ha, Pelaihari, Kalsel, ke pabrik WP yang dibangun oleh PT SL Agro Industry (anak perusahaan Korsel, Depian) dengan kapasitas sekitar 100.000 ton (2015). Selanjutnya, PT SLAI memasok WP dari pabriknya ke perusahaan Korsel Western Power Co. Ltd. Kerma Inhutani III dengan China juga diteken, dan Inhutani III menyiapkan lahan 5.000 Ha. PLTBm 2x10MW dengan bahan baku chip kayu (140.000 ton) juga dibangun untuk menunjang daya listrik pabrik, sedangkan sisa daya listrik dijual ke PLN.
  • Sulawesi Barat (Mamuju): pabrik WP dibangun oleh MCA-I (Millennium Challenge Account-Indonesia) dengan kapasitas 600 ton/bulan, dan kebun energi berasal dari HTR (Hutan Tanaman Rakyat) dan HR (Hutan Rakyat) kaliandra merah yang disiapkan 748Ha. Di sisi lain, investor asing asal Korsel PT Bara Indoco (Mei 2018) menginvestasikan dananya via IUPHHK (Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu) (sengon & Kaliandra) HTI 27.300Ha (sekitar 700m3 kayu, WP 200.000 ton/tahun) di 3 kecamatan (Tapalang 14.865Ha, Tommo, Kalumpang) di Mamuju (Sulbar). Pabrik 80.000 ton/tahun dibangun di Belang-belang Kec. Kalukku.
  • Papua: (Merauke) IDEAS bekerjasama  dengan PT SIS (Selaras Inti Semesta, MEDCO Group) melakukan FS (studi Kelayakan) integrasi hutan tanaman energi dan pembangunan pabrik WP.

Ditulis oleh: Fathurrachman Fagi;ffagi@yahoo.com

________________________________________________
Bila anda meng-copy & paste tulisan ini di blog anda
cobalah ikhlas menyebutkan link sumbernya

http://energibarudanterbarukan.blogspot.co.id/2015/07/pelet-kayu-wood-pellet.html

Diposting oleh

Pengusaha Mesin Boiler Indonesia

Pengusaha Mesin Boiler Indonesia

Pengusaha Mesin Boiler dan Thermal Oil Heater Indonesia

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya bisa menulis tentang kisah dan perjuangan hidup  saya alami masa sekarang maupun yang telah terjadi saat sekarang Alloh hu alam haya Alloh yang maha mengertahui, hambanya yang berusaha dan berdoa, terutama doa kedua orang tua dan teman teman yang spesialis di bidang konfersi energi ketel uap dan thermal oil heater

perkenalkan

Nama: Ratman Bejo

Lahir: Wonosobo 05 Mei 1978

saya terlahir di keluarga miskin tepatnya di dusun durensawit desa selomanik,kecamatan kaliwiro kabupaten wonosobo, jawa tengah, dari keterbatasan ekonomi saya hanya menempuh pendidikan stingkat SLTA, (MAN Mendolo wonosobo Tahun ajaran 1996 -1997)

dengan harapan besar saya putuskan untuk bekerja di kota jakarta, dari pintu ke pintu saya berusaha untuk mencari pekerjaan, dari tukang penarik bajaj, menjadi SATPAM di PT. KARUNIA ADI SENTOSA Osorsing  jasa pengaman, menjadi helper teknisi air compressor di PT. WIGUNA SARANA SEJAHTERA,menjadi pembantu perkaitan panel distribution di PT. WIGUNA SARANA SEJAHTERA,menjadi tenaga penjual di PT BOVERI INDONESIA Mechanical Electrical,kebalilagi ke 

PT. WIGUNA SARANA SEJAHTERA, menjaditenaga penjual alat electrical, dan terakhir kerja saya di perusahaan mesin steam boiler ternama di indonesia, PT TRIMITRA WISESA ABADI, dari perusahan perusahaan tersebut saya mengumpulkan pengetahuan khususnya ilmu konversi energi steam boiler, dan tepat nya bulan 8 agustus 2015 saya memutuskan mengundurkan diri untuk mengapai cita cita menjadi seorang pengusaha dan alhamdulilah bersama mitra saya engineering boiler mas Rahmat eka Fauzan , saya mendirikan sebuah perusahaan yang bernama PT.INDIRA DWI MITRA,  hingga saat sekarang.

Bisnis yang saya bangun meliputi

  • Steam Boiler
  • Thermal Oil Heater
  • Hot Water Boiler
  • Oil Gas Burner
  • Spare part 
  • Service

Demikian sejarah singkat perjalanan saya yang terlahir miskin dan jauh dariperkotaan tetapi tidak putus asa untuk mengarungi kehidupan ini, asal mau berusaha dan memantaskan diri insya alloh tidak ada yang ngak mungkin.

Pesan dan nasihat kepada pemabaca terutama generasi muda yang terlahir miskin hidup di kampung,tidak usah putus asa dan menyalahkan orang tua dan keadaan yang paling terpenting belajar belajar sesaui hobi bakatb  masing masing,segala sesuatu apabila di tekuni dan di citai pasti akan mendatangkan rejeki yang berlimpah dan barokah . amin

Tidak lupa saya ucapkan banyak terimaksih kepada peminpin perusahaan yang selama saya bekerja di bibing dan dikasih ilmu sehingga saya bisa menjadi seorang pengusaha.

Wasalam

Ratman

Penanggung Jawab  

PT.INDIRA DWI MITRA

 

Efisiensi Boiler IDM-Model Vertical

Efisiensi Boiler IDM-Model Vertical

Selamat Datang di IDM Boiler Made in anak indonesia

PT.INDIRA DW IMITRA bertujuan untuk menjadi mitra terbaik untuk energi, air dan lingkungan dengan Technoservice Evolution kami “.

Dengan tujuan ini, kami telah melakukan usaha-usaha kami dalam evolusi dan pengembangan selama hampir bertahun-tahun sebagai technoservice yang terbukti sanggup menanggapi kebutuhan pelanggan dengan menciptakan teknologi terbaik.

Layanan Purna Jual Yang Baik

Boiler IDM steam yang terawat dengan baik memberikan efisiensi tertinggi sepanjang masa sistem dan melindungi investasi penting ini. Ini adalah bagian penting untuk menjaga boiler  Anda tetap berjalan seperti saat pertama kali Anda membelinya. Dan dengan shutdown 3 jam untuk pemeriksaan rutin, Anda tidak perlu kehilangan satu hari pun atau menutup keseluruhan Boiler. Matikan satu boiler modular dan jaga agar tetap berdiri dan berlari. Dari analisa air, ke sistem pendukung online MOM kami, untuk efisiensi keseluruhan, program pemeliharaan boiler IDM kami memastikan Anda menghemat waktu sambil menghemat biaya energi. Ditambah lagi, kebanyakan bagian tertutup dan layanan darurat tersedia jika Anda membutuhkan  

Solusi Keamanan

Dengan lebih dari 40 unit di seluruh indonesia , boiler IDM tidak pernah mengalami ledakan bejana tekan. Boiler IDM vertical  secara intrinsik lebih aman menurut disain. Dengan kandungan air rendah yang dikombinasikan dengan geometri ketel unik, kegagalan kapal katas tropik hampir tidak mungkin dilakukan. kelebihan Boiler IDM tidak hanya operasi yang aman, namun juga efisiensi tinggi dan operasi yang handal.

Hemat Energi

Load ratio operasional boiler berukuran besar seperti Fire Tube & Water Tube rata-rata pada umumnya sekitar 35% – 40%, oleh karenanya seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini, efisiensi operasionalnya rendah sekitar 84%, namun Small OnceThrough Boiler tetap mempertahankan efisiensi tinggi sekitar 93% sd 95 +-5%, sehingga selisihnya menjadi sekitar lebih dari 9%.