Jual thermal oil AMP aspalt

Jual Thermal Oil Heater (Aspalt Mixing plant)

Alat mesin Themal Oil AMP adalah pemanasan dengan mempergunakan themal oil fluid sebagai media penghantar panas dan dapat bekerja menghantarkan panas sampai 350 derajat celcius atau lebih berbeda dengan Steam Boiler yang harus mempergunakan tekanan sampai 70 bar untuk pemakain temperatur 285 derajat, themal oil heater AMP bekerja hanya pada tekanan pompa sirkulasinya saja sehingga sangat aman dan alat – alat yang membutuhkan pemanasan tidak dirancang dengan kontruksi yang khusus sperti Boiler.

Thermal oil pemanas asphal

Umur keja dari Thermal Oil Fluid yang dipergunakan umumnya lebih dari 10 tahun dan tidak diperlukan penambahan apapun selama tidak ada kebocoran pada pipa – pipa atau peralatan pemanas, dan selama itu tidak diperlukan pembersihan karena bagian dalam coil pemanas tidak berkerak seperti pada Steam Boiler .Ditempat saya bekerja pun sudah 15 tahun masih bekerja dengan baik.

Jenis AMP secara umum

AMP/ Asphalt mixing plant (unit produksi campuran beraspal) adalah sebagian peralatan mekanik dan elektronik dimana bahan dipanaskan, dikeringkan dan dicampur dengan aspal untuk menghasilkan campuran beraspal ,panas yang memenuhi persyaratan tertentu

AMP dapat terletak di lokasi yang permanen atau berpindah dari satu tempat
ke tempat lain. Apabila ditinjau dari jenis cara memproduksi campuran beraspal dan
kelengkapannya, ada beberapai jenis AMP yaitu:
1) AMP jenis takaran (batch plant)
2) AMP jenis drum pencampur (drum mix)
3) AMP jenis menerus (continuous plant)

Namun secara umum kebanyakan AMP dikategorikan atas jenis takaran (timbangan) atau jenis drum pencampur

Perbedaan utama dari AMP jenis timbangan dan jenis drum adalah dalam hal kelengkapan dan proses bekerjanya. Pada AMP jenis timbangan komposisi bahan dalam campuran beraspal ditentukan berdasarkan berat masing-masing bahan sedangkan pada AMP jenis pencampur drum komposisi bahan dalam campuran ditentukan berdasarkan berat masing-masing bahan yang diubah ke dalam satuan volume atau dalam aliran berat per satuan waktu.

Terlepas dari perbedaan jenis dari AMP, tujuan dasarnya adalah sama. Yaitu untuk menghasilkan campuran beraspal panas yang mengandung bahan pengikat dan bahan yang memenuhi semua persyaratan spesifikasi .

Proses pencampuran campuran beraspal pada AMP jenis takaran dimulai dengan penimbangan agregat, bahan pengisi (filler) bila diperlukan dan aspal sesuai komposisi yang telah ditentukan berdasarkan Rencana Campuran Kerja (RCK) dan dicampur pada pencampur(mixer/pugmill) dalam waktu tertentu. Pengaturan besarnya bukaan pintu bin dingin dilakukan untuk menyesuaikan gradasi bahan dengan rencana komposisi campuran, sehingga aliran material ke masingmasing bin pada bin panas menjadi lancar dan berimbang .

Pada AMP jenis pencampur drum, bahan panas langsung dicampur dengan aspal panas di dalam drum pemanas atau di dalam silo pencampur di luar drum pemanas. Penggabungan agregat dilakukan dengan cara mengatur bukaan pintu pada bin dingin dan pemberian aspal ditentukan berdasarkan kecepatan pengaliran dari pompa aspal.

Perbedaan dalam hal kelengkapan dari kedua jenis AMP tersebut adalah;

AMP jenis takaran dilengkapi saringan panas (hot screen), bin panas (hot bin), timbangan (weight hopper) dan pencampur (pugmill/mixer) sedangkan pada AMP jenis pencampur drum kelengkapan tersebut tidak tersedia[3]. Tentunya kedua jenis AMP tersebut juga mempunyai persamaan yaitu sama-sama dilengkapi bin dingin, pengontrol dan pengumpul debu serta pencampur.

Bagian-bagian AMP jenis timbangan adalah :
1.) Bin dingin (cold bins)
2.) Pintu pengatur pengeluaran agregat dari bin dingin (cold feed gate) Universitas Sumatera Utara
3.) Sistem pemasok agregat dingin (cold elevator)
4.) Pengering (dryer)
5.) Pengumpul debu (dust collector)
6.) Cerobong pembuangan (exhaust stack)
7.) Sistem pemasok agregat panas (hot elevator)
8.) Unit ayakan panas (hot screening unit)
9.) Bin panas (hot bins)
10.) Timbangan Agregat (weigh box)
11.) Pencampur (mixer atau pugmill)
12.) Penyimpanan bahan pengisi (mineral filler storage)
13.) Tangki aspal (hot asphalt storage)
14.) Sistem penimbangan aspal (aspal weigh bucket)

Kelebihan dan Kekurangan jenis AMP

»Gradasi bahan kurang begitu terjamin kesesuaiannya dengan gradasi pada FCK, disebabkan karena kontrolnya hanyalah dilakukan dari bukaan pintu bin dingin saja, dan tidak terdapatnya kontrol kedua seperti pada jenis AMP takaran.
»Pengaturan jumlah pasokan bahan tidak begitu teliti jika hanya mengandalkan pengaturan bukaan bin dingin tanpa ada alat kontrol lain (misalnya pengontrol kecepatan ban berjalan).
»Jumlah pasokan aspal yang diberikan saat pencampuran dengan bahan panas sangat tergantung dari viskositas aspal, sehingga apabila terjadi penurunan temperatur aspal akan menyebabkan jumlah aspal yang diberikan tidak sesuai dengan kadar aspal optimum pada JMF.
»Temperatur campuran kadang-kadang terjadi penyimpangan Kelebihan AMP tipe drum adalah pengoperasiannya lebih sederhana dan mudah, item pengontrolan lebih sedikit

Jual Thermal Oil Heater

Distributor  Thermal Oil Heater

Thermal Oil Heater untuk pemanas asphalt thermal oil adalah mesin penghasil panas atau bisa di sebut sebagai alat penghantar panas dengan mempergunakan media Oli di dalam pipa yang dirancang winding didalam tabung/tangki pemanas yang didesain sedemikian rupa yang kemudian dipanaskan programming interface yang bersumber dari burner dengan bahan bakar tertentu. Nilai kalori yang dihasilkan oleh thermal oil ini bisa mencapai lebih dari 300 °C.

Mesin penghasil panas biasanya didapatkan dari radiator dengan mempergunakan energi listrik. Namun karena penggunaan energi panas untuk jangkauan Industri perusahaan/pabrik yang dibutuhkan sangat besar, maka warm oil menjadi solusi. Hal ini berdasarkan pertimbanhan biaya konsumsi perbandingan antara biaya listrik dan bahan bakar untuk warm oil. Bisa dibayangkan, berapa banyak energi listrik dan biaya yang harus dikeluarkan pabrik untuk PLN jika pemanas mempergunakan listrik.

Thermal oil heater cap 100.000 kcal

Kebanyakan perusahaan yang memanfaatkan energi panas menggunakan mesin Boiler (Ketel Uap/steam). Padahal tidak semua penghasil panas harus bersumber dari evaporator. Banyak perusahaan yang memerlukan mesin penghasil panas menggunakan kettle, padahal tidak memerlukan steam/uap panas dalam compositions produksi mereka. Evaporator menghasilkan uap panas yang mengandung butiran air (soaked steam) dengan suhu mencapai 180°C, sedangkan warm oil hanya menghasilkan udara panas mencapai 300°C bahkan lebih. Hal ini harus menjadi bahan pertimbangan, apakah harus memilih warm oil atau heater.

Thermal oil di desain secara level dan ada juga desain vertical (berdiri). Desain Vertikal menghemat ruangan dan sangat efisien sedangkan desain level memudahkan dalam perawatan dan pengoprasian. Namun, untuk ukuran warm oil yang cukup besar, rata-rata didesain secara level untk mempermudah perawatan/support untuk kedepannya. Warming Coil terbuat dari Seamless Boiler Tube yang dirol secara ceaseless. Setiap sambungan las diperiksa dengan teliti dengan Radiaography Test dan Test tekanan akhir mempergunakan tekanan sampai 15 – 30 Bar. Warm Oil mengalir di dalam curl dengan kecepatan yang dirancang secara cermat untuk menghindarkan overheating yang dapat mengakibatkan kerusakan oil akibat terbentuknya arang (coking).

Keunggulan Thermal Oil Heater

THERMAL OIL HEATER dalam hal memproduksi energi panas, karena Thermal oil radiator dapat menghasilkan energi panas dengan temperatur tinggi yang hanya bekerja hanya pada tekanan pompa atau bahkan tekanan atmosfear. Oli yang dipakai didalam warm oil tidak akan habis dan menguap, kecuali ada kebocoran pipa oli. Jika terjadi kebocoran, harus direpair dan mengganti oli yang terbuang sesuai ukuran yang ditentukan seperti di awal.

fabrikasi Boiler 3 ton

Gas panas hasil pembakaran memanaskan aliran warm oil diruang bakar sebagai panas radiasi dan selanjutnya memanaskan oil di loop konveksi melalui sela2 antar curl dengan kecepatan tertentu dalam 3 aliran dengan arah berlawanan dengan arah aliran warm oil.

Dalam Thermal oil, oli adalah media penghantar panas yang sifatnya tidak menimbulkan kerak atau kotoran di dalam pipa. sehingga tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk membersihkan pipa saluran oli tidak yang biasa dilakukan pada evaporator steam. Pipa tahan programming interface yang digunakan tidak akan mengalami kerusakan dikarenakan pipa panas yang dialirkan dengan pompa sirkulasi, hanya saja jangan sampai temperatur oli tidak terkontrol dan melewati ambang batas kemampuan pipa dalam menerima panas. Maka dari itu, framework wellbeing untuk suplai panas dari programming interface burner harus selalu dalam keadaan baik. Dalam hal ini, Thermocontrol di board control dan thermocouple harus terintegrasi dengan baik agar kemungkinan overheating tidak terjadi.

Sistem pengendali pada board control dan control part security pada body warm oil unit harus dipastikan kondisi dan fungsinya berjalan ordinary. semakin kondisi control baik, maka semakin rendah pula interim administrator dalam pemantauan unit warm oil. Meskipun Thermal oil tidak beroprasi dalam tekanan tinggi, namun spesifikasi pipa harus standar pipa yang digunakan untuk evaporator. Pipa kettle memiliki daya tahan panas dan tekanan tinggi. Dalam hal ini, warm oil harus menggunakan pipa yang tahan dengan temperatur tinggi. Pipa heater yang lebih tebal, akan lebih mengurangi resiko kerusakan pipa saat menerima panas.

Thermal Oil Untuk Asphalt

Di pabrik aspal dengan pemanas minyak termal, keselamatan dan kinerja sangat ditingkatkan melalui perawatan yang tepat . Program pemeriksaan rutin membuat sistem berjalan dengan baik.

commissioning thermall

  1. Lakukan analisis cairan tahunan . Gunakan wadah kaca bening dan ambil sampel dari bagian “hidup” dari sistem seperti katup penurun pada saringan Y atau titik pembuangan rendah. Biarkan beberapa liter mengalir ke wadah yang terpisah; ini akan menjamin sampel yang representatif. Kemudian ambil sampel saat fluida berada di antara 180 ° dan 230 ° F. Periksa minyaknya, cari partikel yang tersuspensi dalam minyak. Kedua, periksa viskositasnya. Viskositas yang lebih tinggi dihasilkan ketika minyak dioksidasi atau terkontaminasi. Ketiga, kirim sampel ke Paratherm untuk Analisis Cairan.
  2. Menjaga saringan Y tetap bersih akan memperpanjang usia pengisian cairan Anda, dan membantu sistem berjalan dengan lancar.
  3. Gunakan prosedur start-up dan mematikan yang benar. Untuk menghemat biaya bahan bakar, beberapa pemilik pabrik mematikan pemanas di malam hari, pada akhir pekan dan selama musim dingin. Saat memulai, bawa outlet pemanas secara bertahap hingga 200 ° F dan kemudian lanjutkan, hingga suhu pengoperasian. Ini akan menghindari cairan yang terlalu panas. Saat dimatikan biarkan blower udara pembakaran dan pompa sirkulasi berjalan hingga suhu fluida turun ke 200F
  4. Periksa isolasi untuk melihat apakah basah dengan minyak. Insulasi yang direndam secara spontan dapat menyala. Dianjurkan untuk menggunakan isolasi sel tertutup atau melepas isolasi sama sekali dari titik kebocoran potensial. Asap adalah tanda pasti bahwa cairan bocor.
  5. Periksa sakelar level rendah untuk memastikannya berfungsi. Lumpur dapat menumpuk di tangki ekspansi yang menyebabkan float switch menutup. Ini dapat memungkinkan sistem untuk terus beroperasi dengan tangki kering yang menyebabkan degradasi fluida yang parah.
  6. Buang air dengan mengalirkan sejumlah kecil cairan dari bagian bawah tangki ekspansi.
  7. Kuras wadah penampung atau tangki penyangga. Jangan sekali-kali memasukkan minyak yang ditemukan dalam wadah tangkapan kembali ke sistem.
  8. Periksa suhu tumpukan versus suhu outlet pemanas. Jika suhu tumpukan lebih tinggi dari biasanya, Anda memiliki jelaga yang menumpuk di luar koil atau penumpukan kokas di dalam koil.

Demikian artikel yang dapat saya sampaikan jika ada kebutuhan dan pertanyaan mengenai alat penghantar panas thermal oil bisa hubungi langsung ke marketing yang tersedia contact di bawah ini.
Zaenal Arifin
WA. 081385776935